Target PBSI di Kejuaraan Dunia 2025, Harap Kontribusi Atlet Senior

Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, fajar alfian, muhammad rian ardianto, Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis, Eng Hian, Gregoria Mariska Tunjung, PP PBSI, Sabar Karyaman Gutama, kejuaraan dunia, Alwi Farhan, Jafar Hidayatullah, Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, kejuaraan dunia bulu tangkis 2025, Target PBSI di Kejuaraan Dunia 2025, Harap Kontribusi Atlet Senior

Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) telah menetapkan target yang ingin mereka capai di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025.

Diungkapkan oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pelatnas, Eng Hian, PBSI berharap bisa membawa pulang setidaknya satu medali emas ke Indonesia.

"Di Kejuaraan Dunia 2025 saya menargetkan satu gelar juara," kata Eng Hian dalam keterangan resmi PP PBSI, Kamis (14/8/2025).

Pria yang akrab disapa Didi itu enggan menyebutkan sektor mana yang diunggulkan untuk bisa meraih medali emas.

Namun, dia menekankan bahwa target juara ini diharapkan hadir dari para pemain senior yang mewakili Indonesia di Kejuaraan Dunia 2025.

Tak terkecuali para wakil dari jalur profesional, yakni Jonatan Christie dan pasangan Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani.

Kendati demikian, dia tak menutup mata akan potensi para pebulu tangkis muda yang baru akan debut di Kejuaraan Dunia 2025, seperti Alwi Farhan dan pasangan Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu.

"Saya berharap dari semua sektor terutama pemain senior bisa menunjukkan prestasi," ujar Eng Hian.

"Semua pasti mau hasil yang terbaik. Dukungan kami juga termasuk kepada pemain-pemain profesional, Jonatan dan Sabar/Reza," lanjutnya.

Indonesia mengirimkan 12 wakil ke Kejuaraan Dunia 2025 yang terbagi ke lima sektor.

Rinciannya, 3 wakil di tunggal putra, 2 wakil di tunggal putri, 3 wakil di ganda putra, serta masing-masing 2 wakil di ganda putri dan ganda campuran.

Berdasarkan hasil undian, hampir seluruh wakil di sektor ganda, kecuali Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, berhak lolos langsung ke babak kedua.

Mulai dari ganda putra, yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, dan Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana.

Beralih ke ganda putri ada pasangan Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi dan Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti.

Kemudian, satu pasangan di ganda campuran, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu.

Berbeda dengan sektor ganda, sektor tunggal justru harus memulai perjuangannya dari babak pertama.

Di tunggal putra, Jonatan Christie mengawali langkahnya dengan melawan Matthias Kicklitz dari Jerman.

Sementara, Anthony Sinisuka Ginting mendapat tantangan berat dari wakil tuan rumah, Toma Junior Popov. 

Satu wakil lainnya yang berstatus debutan, Alwi Farhan, akan berhadapan dengan Nguyen Hai Dang asal Vietnam.

Di tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung akan berhadapan dengan Petra Maiznerova dari Republik Ceko di babak pertama. 

Andai terus melaju, dia berpotensi menantang Sim Yu Jin dari Korea Selatan sebelum bertemu juara bertahan An Se-young.

Sedangkan, Putri Kusuma Wardani akan menghadapi Lo Sin Yan Happy (Hong Kong).

Tak Ada Lawan Mudah

Beruntung, dengan hasil undian yang sudah diketahui, PBSI bisa memetakan persiapan agar para wakil Merah Putih bisa memberikan performa terbaik sejak pertandingan pertama.

"Di Kejuaraan Dunia tidak ada lawan yang mudah. Masih ada satu minggu sebelum keberangkatan, sehingga program latihan bisa dipetakan sesuai calon lawan," ucap Eng Hian.

"Dari pertandingan pertama, para pemain harus sudah siap dan fokus. Kepercayaan diri di laga awal akan sangat menentukan performa di babak-babak selanjutnya," lanjutnya.

Kejuaraan Dunia 2025 akan berlangsung di Adidas Arena atau Arena Porte de La Chapelle, Paris, Perancis, 25-31 Agustus.

Indonesia sudah cukup lama puasa gelar di Kejuaraan Dunia. Terakhir kali Indonesia berdiri di podium tertinggi pada edisi 2019 yang dipersembahkan pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!