Modder China Bikin Konsol Handheld dengan GPU Nvidia RTX 4090, Sekelas PC High-End

kartu grafis, RTX 4090, konsol handheld, Nvidia, Modder China Bikin Konsol Handheld dengan GPU Nvidia RTX 4090, Sekelas PC High-End

 Seorang modder (pemodifikasi) asal China membuat konsol handheld yang didukung kartu grafis Nvidia GeForce RTX 4090, salah satu GPU paling bertenaga saat ini. GPU ini sejatinya adalah kartu grafis untuk PC. 

Melalui akun Qingchen DIY, ia memamerkan karya uniknya di Bilibili, sebuah platform berbagi video populer di China yang mirip YouTube. Lewat video yang diunggah, ia mendemonstrasikan proses pembuatan hingga hasil akhirnya.

Konsol handheld buatan modder asal China dengan performa super

Bagaimana konsol handheld ini dibuat?

Dirangkum KompasTekno dari Tom's Hardware, Jumat (15/8/2025), Qingchen DIY merakit konsol ini dengan menggabungkan GPU RTX 4090 versi laptop dan prosesor Intel Core i9-14900HX ke dalam sebuah chassis atau rangka khusus yang dimodifikasi.

Rangka itu dibuat sedemikian rupa agar bisa menampung GPU, CPU, dan layar. Untuk bagian layar, konsol ini menggunakan layar sentuh Sharp IPS berukuran 12,5 inci dengan resolusi 4K.

Qingchen DIY membekali perangkatnya dengan RAM DDR5 sebesar 64 GB dan penyimpanan SSD NVMe 4 TB. 

Qingchen DIY kemudian menunjukkan konsol rakitannya mampu melibas game kelas berat, seperti Cyberpunk 2077, Horizon: Forbidden West, dan God of War Ragnarok.

Walau tak ada data benchmark perbandingan yang dipaparkan secara rinci, demo yang ditayangkan di video memperlihatkan game-game tersebut berjalan dengan grafis maksimal dan lancar.

Secara kemampuan, performa handheld ini diproyeksikan melampaui perangkat-perangkat populer di kelasnya, seperti Steam Deck, Lenovo Legion Go, dan Asus ROG Ally.

Terkendala kapasitas baterai.

Meski performa yang dihasilkan luar biasa, tapi tantangan utama konsol ini ada pada daya dan manajemen suhu yang sangat panas

GPU RTX 4090 versi laptop saja bisa mengonsumsi daya hingga 175 Watt, jauh lebih boros daripada handheld gaming biasa.

Meski sistem pendingin yang dipasang mampu menjaga suhu GPU tetap di bawah 72 derajat Celsius, perangkat ini hanya mengandalkan baterai 50 Wh, kapasitas yang tergolong kecil untuk kebutuhan dayanya.

Sebagai perbandingan, Asus ROG Ally dan ROG Ally X menawarkan baterai masing-masing 40 Wh dan 80 Wh. Tak heran, masa pakai perangkat ini sangat terbatas saat digunakan tanpa charger.

Walaupun belum praktis untuk penggunaan sehari-hari, eksperimen dari Qingchen DIY ini membuktikan bahwa spesifikasi papan atas bisa saja dihadirkan dalam format handheld.

Tidak menutup kemungkinan ke depannya akan ada konsol gaming genggam dengan performa sekelas PC high-end yang benar-benar praktis digunakan.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!