CEO Nvidia: AI Akan Gantikan Manusia dan Buka Lapangan Kerja Baru

Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini bisa digunakan untuk meningkatkan produktivitas, terutama ketika dipakai dalam dunia pekerjaan.
CEO perusahaan pembuat chip AI Nvidia, Jensen Huang percaya akan hal ini. Namun, ia juga berpendapat bahwa di saat yang sama, AI juga akan menggantikan pekerjaan dan apa yang dikerjakan manusia saat ini.
Hal ini disampaikan Jensen dalam sebuah wawancara dengan kantor berita internasional CNN.
"Saya 100 persen yakin pekerjaan manusia akan digantikan oleh AI. Selain itu, kegiatan atau aktivitas yang mereka lakukan di dunia pekerjaan juga akan ikut digantikan oleh AI," kata Huang kepada CNN, dikutip KompasTekno pada Rabu (16/7/2025).
"Bahkan pekerjaan saya sekarang di Nvidia bisa digantikan oleh AI, meski saya masih menjabat sebagai CEO," imbuh Huang.
Kendati dinilai mengancam dunia kerja dan ketersediaan pekerjaan, ia menyebut bahwa di saat yang bersamaan, AI juga bisa meningkatkan produktivitas dari manusia yang melakukan pekerjaan tersebut.
Di Nvidia, misalnya, Huang mengeklaim bahwa di perusahaan yang ia pimpin, karyawan wajib menggunakan AI di segala kegiatan pekerjaan agar bisa menyelesaikan semuanya dengan cepat dan efisien.
Selain itu, Huang juga percaya bahwa lapangan pekerjaan yang digantikan oleh AI ini juga akan digantikan dengan lapangan pekerjaan baru yang mungkin akan berkaitan dengan AI.
"Beberapa pekerjaan mungkin akan tergantikan dengan AI, tetapi akan banyak juga lapangan pekerjaan yang tercipta karena teknologi ini," ujar Huang.
"Pada akhirnya, AI akan meningkatkan produktivitas manusia dan membantu kita berkembang supaya bisa menyelesaikan segalanya dengan baik," pungkas Huang.
Tanggapan Para CEO
Chair & CEO Cisco, Chuck Robbins ketika berkunjung pertama kali ke Indonesia dan hadir dalam wawancara eksklusif bersama KompasTekno di Hotel St. Regis, Jakarta Selatan, Jumat (11/7/2025).
Sebelumnya, KompasTekno juga sempat melakukan wawancara eksklusif dengan Chair & CEO perusahaan teknologi jaringan dan keamanan siber Cisco, Chuck Robbins dan menanyakan soal potensi AI yang bisa menggantikan pekerjaan manusia.
Chuck mengakui bahwa teknologi ini akan menggantikan sebagian pekerjaan manusia di masa depan, di antaranya seperti layanan pelanggan, pusat panggilan, hingga membuat kode untuk sebuah aplikasi.
"AI memang akan menghilangkan sebagian pekerjaan manusia, tetapi di saat yang bersamaan, AI juga akan membantu manusia lebih produktif di pekerjaan mereka sehingga bisa membuat banyak inovasi baru," kata Chuck ketika ditemui jurnalis KompasTekno, Bill Clinten pada Jumat (11/7/2025) lalu.
CEO perusahaan AI Anthropic, Dario Amodei juga sempat mengatakan bahwa AI akan menggantikan pekerjaan administratif (white collar jobs), seperti input dan analisis data, penyiapan dokumen, pemrograman awal, dll dalam lima tahun ke depan.
Sementara bos alias CEO OpenAI, Sam Altman juga percaya AI akan menghilangkan beberapa pekerjaan manusia. Namun, di saat yang sama, AI juga akan menciptakan pekerjaan dan kesempatan baru.
"Meski beberapa pekerjaan hilang, dunia ini akan dipenuhi dengan ide, kebijakan, serta pekerjaan baru yang tidak pernah ada sebelumnya," jelas Altman.
Mantan CEO Google, Eric Schmidt, serta CEO Google saat ini, Sundar Pichai juga pernah berpendapat soal AI dan pekerjaan manusia.
Mereka kompak mengatakan bahwa AI bisa menjadi alat untuk meningkatkan produktivitas manusia, dan pekerjaan manusia bisa tergantikan apabila mereka tak segera belajar menggunakan AI di kehidupan sehari-harinya.