Kata Dirut BRI soal Penculikan-Pembunuhan Kepala Cabang

Ilustrasi-Korban pembunuhan
Ilustrasi-Korban pembunuhan

Direktur Utama (Dirut) PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), Hery Gunardi angkat bicara soal kasus penculikan hingga pembunuhan terhadap Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Mohamad Ilham Pradipta (35).

Jasad korban ditemukan di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.

"Karyawan yang meninggal itu, kita sedang melakukan pendalaman ya. Kita juga prihatin ya, seperti diculik, saya lihat di videonya itu diculik dari mobil gitu. Jadi dari mobil, masukin mobil, terus dibawa ternyata meninggal," kata Hery kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, dikutip Jumat, 22 Agustus 2025.

Hery mengatakan pihaknya sedang melakukan pendalaman khususnya terkait motif kasus penculikan dan pembunuhan yang menimpa Ilham.

Saat ini, kata dia, kasus tersebut tengah dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian.

"Kita sedang (mendalami) apakah itu ada kaitan dengan penagihan, collection atau gimana. Itu kita belum dapat," ucapnya.

"Polisi sedang melakukan pendalaman untuk itu. Nanti kalau ada berita positif nanti akan kami update," tandas dia.

Untuk diketahui, Mohamad Ilham Pradipta tewas diduga dibunuh. Sebelum ditemukan tak bernyawa, korban diduga diculik terlebih dahulu.

Hal itu diketahui dari rekaman kamera CCTV yang merekam korban diangkut paksa beberapa orang. Saat itu korban tengah meeting dengan pihak Lotte Grosir secara offline di Lotte Grosir Pasar Rebo, pada 20 Agustus 2025.

Jasad korban ditemukan esok harinya pada 21 Agustus 2025. Tubuhnya berada di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Saat ditemukan, jasadnya dalam kondisi tragis dengan tangan dan kaki terikat, mata dilakban. 

Belakangan, pelaku yang diduga menculik dan membunuhnya sudah dicokok. Penangkapan dilakukan oleh Subdirektorat Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Jakarta Timur.

Pelaku masih diperiksa intensif di Markas Polda Metro Jaya. Total ada empat pelaku sudah diringkus. Namun, satu pelaku lain masih buron. Pelaku yang buron diduga eksekutornya.