Diproduksi 20 Tahun Lalu, Ini Alasan Yamaha Nouvo Masih Diminati

Di tengah derasnya arus motor matik modern dengan fitur canggih dan desain futuristis, ada satu nama yang tetap lekat di hati sebagian pengguna, yaitu Yamaha Nouvo yang meluncur pertama kali pada tahun 2002.

Meski usianya sudah lebih dari dua dekade, skutik ini masih diminati dan bahkan tetap dipakai sebagai motor harian.

Salah satu pemilik, Andrew Danutirta, berbagi pengalamannya mengendarai Yamaha Nouvo keluaran 2004 dan 2006.

Andrew Danutirta dengan Yamaha Nouvo Z miliknya

Menurut Andrew, ada banyak alasan mengapa Nouvo tetap istimewa. Dari sisi fungsi, motor ini sangat fungsional, sesuatu yang jarang ditemui pada skutik generasi sekarang.

“Motornya enak, dari posisi berkendara, respons mesin, sampai fitur-fiturnya masih cukup buat dipakai sehari-hari,” ujar Andrew, kepada Kompas.com belum lama ini.

Soal perawatan, Nouvo memang punya keunggulan tersendiri. Banyak spare part yang kompatibel dengan Yamaha Mio, sehingga ketersediaan komponen masih cukup terjamin di tahun 2025.

Yamaha Nouvo meluncur pertama kali di Indonesia pada tahun 2002

Memang, untuk spare part orisinal Nouvo sudah mulai langka dan harganya relatif mahal. Namun, Andrew menilai kualitasnya sebanding.

“Durability Nouvo itu terbukti, kampas ganda awet banget. Kalau pun beli yang orisinal, harganya mahal tapi tahan lama,” ucap Andrew.

Menariknya, meski odometer miliknya sudah menembus 57.000 km, performa motor tetap terjaga.

Andrew bahkan membandingkan dua generasi Nouvo: menurutnya, Nouvo Z lebih unggul secara mesin, sementara Nouvo ‘Lele’ lebih nyaman di kaki-kaki.

Yamaha Nouvo meluncur pertama kali di Indonesia pada tahun 2002

Nilai tambah lain dari Nouvo adalah keberagaman seri di tiap negara, lengkap dengan aksesoris resmi yang membuatnya kerap jadi incaran kolektor. Hal inilah yang membuat harga Nouvo di pasaran masih “tergoreng” meski usianya tak muda lagi.

Aksesori resminya meliputi pelek, visor, boks belakang, stiker, termasuk desain bodi yang punya ciri khas di negara tertentu.

Bicara modifikasi, Nouvo juga punya daya tarik tersendiri. Tinggi sokbreker bawaan Nouvo adalah 280 mm, sedikit di bawah Yamaha Nmax dan Honda PCX yang 300 mm.

Banyak pemilik Yamaha Nouvo yang mengganti sokbreker bawaaan dengan Ohlins.

Tak heran, sokbreker aftermarket premium seperti Ohlins masih banyak dicari. Bahkan ada versi khusus Nouvo seharga Rp 8,7 juta.

"Banyak pengguna lebih memilih mengakali dengan sokbreker Ohlins Nmax yang harganya sekitar Rp 6 jutaan, lalu di-downsize agar pas dengan Nouvo," kata Agus Budi Santoso, pemilik bengkel Agus Goeslaw di Jakarta Timur, pada kesempatan yang sama.

Selain itu, urusan ban juga bukan masalah besar. Dengan pelek berukuran 16 inci, pilihan ban Nouvo masih mudah dicari di pasaran, khususnya untuk ban tubeless.

"Beberapa toko ban menjual satu set dengan harga sekitar Rp 600.000, sementara merek Zeneos bahkan bisa didapat di kisaran Rp 400.000 sampai Rp 500.000," ujar Agus, yang fokus melayani restorasi motor merek Jepang.

Dengan segala kelebihan itu, tak heran jika Nouvo tetap digemari hingga sekarang. Skutik ini bukan sekadar alat transportasi, tetapi juga simbol nostalgia bagi banyak orang.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!