Meraup Cuan di Sekitar Mako Brimob Kwitang

Para pemulung memunguti selongsong gas air mata di sekitar Markas Komando atau Mako Brimob, Jalan Kwitang Raya, Jakarta Pusat, untuk dijual ke pengepul dengan harga Rp12 ribu per kilogram (kg).
"Lumayan 1 kg bisa dijual Rp12 ribu," kata Dedi, pemulung yang sedang mencari selongsong gas air mata, di sekitar Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, Minggu, 31 Agustus 2025.
Jika ingin mendapatkan penghasilan lebih besar, selongsong gas air mata yang masih berisikan bubuk harus dihilangkan terlebih dahulu. "Kalau isi dalamnya atau bubuk ini dibersihkan bisa dapat Rp18 ribu per kg," ujar dia.
Dedi juga telah mendapatkan penghasilan sekitar Rp120 ribu atau berhasil mengumpulkan sekitar 10 kg selongsong gas air mata yang dikumpulkan di sepanjang Jalan Kwitang Raya, Jakarta Pusat.
Satu hari sebelumnya, dirinya mengaku hanya berhasil mendapatkan keuntungan bersih mencapai Rp80 ribu. Hal tersebut karena masih ramainya massa demonstran yang berkumpul di lokasi tersebut.
Saat ini, kondisi di kawasan Mako Brimob Kwitang terpantau masih kondusif. Hanya saja, sejumlah warga masih merasakan sisa-sisa gas air mata di sekitar kawasan tersebut.
Banyak pemotor yang melintasi kawasan Mako Brimob Kwitang menggosok-gosok mata dan juga menutupi hidung mereka.
Petugas pemadam kebakaran atau damkar sudah menyemprot Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun di depan Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, dengan air untuk menghilangkan sisa-sisa gas air mata.
Presiden Prabowo Subianto meminta agar penyelidikan kasus tewasnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online (ojol) yang dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob dapat dilakukan secara cepat.
Ia juga memerintahkan, agar seluruh proses hukum terhadap 7 anggota Brimob yang terlibat dilakukan secara transparan dan terbuka bagi publik.
"Ini telah saya minta dilakukan dengan cepat, dengan transparan dan dapat diikuti secara terbuka oleh publik," kata Presiden Prabowo, dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, hari ini.
Prabowo Subianto juga menekankan, 7 anggota Brimob yang terlibat dalam peristiwa tersebut tengah dalam proses pemeriksaan oleh Polri.
"Terhadap petugas yang kemarin melakukan kesalahan ataupun pelanggaran, saat ini, Kepolisian Negara Republik Indonesia telah melakukan proses pemeriksaan," jelas Presiden. (Ant)