Jangan Panik! Tips Lindungi Diri dari Gas Air Mata Saat Demo Menghadang Perjalanan ke Kantor

demo 25 agustus ricuh di DPR
demo 25 agustus ricuh di DPR

Senin 1 September demo akan kembali digelar di sejumlah daerah termasuk di Jakarta. Ketika ribuan demonstran turun ke jalan menyuarakan tuntutannya. Kepolisian pun menyiapkan pengamanan, termasuk penggunaan gas air mata jika situasi tak terkendali.

Di tengah kondisi ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebenarnya telah mengimbau perusahaan untuk menerapkan Work From Home (WFH) agar mobilitas karyawan berkurang dan risiko keamanan bisa diminimalkan. Namun faktanya, masih ada sejumlah perusahaan yang tetap menerapkan sistem Work From Office (WFO). Akibatnya, banyak pekerja harus berangkat kerja melewati titik-titik rawan aksi massa, dan berisiko terpapar gas air mata.

Lalu, apa yang harus dilakukan jika Anda mendadak terkena gas air mata saat berangkat kerja? Simak pembahasan artikel berikut ini!

Apa Itu Gas Air Mata dan Mengapa Berbahaya?

Gas air mata, atau dikenal dengan tear gas (CS gas/CR gas), adalah senyawa kimia yang biasa digunakan aparat untuk membubarkan kerumunan. Meski disebut gas air mata, bentuknya sebenarnya adalah bubuk halus yang disemprotkan ke udara.

Paparan gas air mata bisa menimbulkan:

  • Mata perih, berair, dan pandangan kabur.
  • Hidung meler, bersin, hingga sesak napas.
  • Rasa terbakar di kulit.
  • Pusing atau mual.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC, AS), gas air mata memang jarang mematikan, tetapi paparan berulang atau dalam ruang tertutup bisa sangat berbahaya karena mengganggu sistem pernapasan.

Tips Tindakan Saat Terkena Gas Air Mata

Agar tetap aman, berikut langkah-langkah praktis yang bisa dilakukan pekerja kantoran yang terjebak gas air mata di jalan:

1. Jangan Panik, Segera Menjauh dari Sumber Gas

Langkah paling utama adalah menjauh sejauh mungkin dari titik asap. Angin biasanya membawa partikel gas, jadi bergeraklah melawan arah angin atau cari tempat lebih tinggi.

2. Lindungi Pernafasan dengan Kain atau Masker

Jika hanya membawa masker medis, basahi kain, tisu, atau masker dengan air bersih, lalu tempelkan ke hidung dan mulut. Menurut profesor farmakologi di Duke University School of Medicine, Dr. Sven-Eric Jordt, air bisa membantu menyaring partikel kimia yang memicu iritasi.

“Gas air mata bekerja dengan cara merangsang saraf rasa sakit. Mengurangi paparan secepat mungkin adalah cara paling efektif untuk meminimalkan dampaknya,” jelas Dr. Jordt dalam wawancara dengan National Geographic.

3. Jangan Mengucek Mata atau Wajah

Meskipun terasa perih, jangan sekali-kali mengucek mata. Hal ini justru akan menyebarkan partikel kimia lebih luas ke kulit dan bola mata.

4. Cuci dengan Air Mengalir, Jangan dengan Sabun Berbusa

Jika terkena gas di kulit atau mata, gunakan air bersih yang mengalir. Hindari sabun berbusa atau produk berminyak karena bisa membuat partikel gas menempel lebih lama. Air garam steril atau larutan saline (jika tersedia) bisa lebih efektif untuk mata.

5. Lepas Lensa Kontak dan Pakaian yang Terpapar

Jika memakai lensa kontak, segera lepaskan karena gas bisa menempel di permukaannya. Begitu juga dengan pakaian: sebaiknya segera dilepas setelah aman, lalu dicuci terpisah.

6. Cari Tempat Aman dan Ventilasi Baik

Masuklah ke ruangan dengan ventilasi baik, seperti gedung perkantoran, minimarket, atau kafe terdekat. Jangan bersembunyi di ruang sempit atau mobil dengan jendela tertutup rapat karena gas bisa terperangkap.

Pencegahan Sebelum Berangkat Kerja

Bagi pekerja yang terpaksa WFO di tengah situasi demo, beberapa langkah pencegahan bisa membantu:

  • Gunakan kacamata bening atau kacamata renang untuk melindungi mata.
  • Bawa masker cadangan dan tisu basah.
  • Hindari memakai lensa kontak saat demo besar sedang berlangsung.
  • Selalu pantau update lalu lintas dan titik demo sebelum berangkat.