Strategi Mengatur Keuangan Pribadi Saat Negara dalam Kondisi 'Chaos' Imbas Demo

demo 25 agustus ricuh di DPR
demo 25 agustus ricuh di DPR

Gelombang demonstrasi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir telah mengakibatkan timbulnya kekhawatiran di tengah-tengah masyarakat. Aksi penjarahan terhadap sejumlah politikus sekaligus figur publik seperti Eko Patrio, Uya Kuya, dan Nafa Urbach akibat atas kekecewaan terhadap nirempati mereka menciptakan suasana ketidakpastian dan kecemasan yang memengaruhi kehidupan sehari-hari.

Dalam kondisi seperti ini, urusan finansial pribadi sering kali terabaikan padahal justru menjadi aspek paling rentan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mengalami anjlok hingga lebih dari 2 persen pada Jumat, 29 Agustus 2025.

Investor lantas beradaptasi dalam mengatur ulang strategi keuangan agar tetap bisa bertahan dan menjaga stabilitas dana di tengah gejolak nasional. Dalam kondisi penuh ketidakpastian seperti ini, kemampuan mengelola keuangan menjadi kunci agar kehidupan tetap stabil.

Berikut beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk mengatur keuangan pribadi saat negara mengalami kondisi ‘chaos’.

1. Utamakan Dana Darurat dan Likuiditas

Dalam keadaan tidak menentu, hal pertama yang perlu dijaga adalah likuiditas atau ketersediaan dana tunai. Dana darurat minimal 3–6 bulan pengeluaran sangat penting agar Anda dapat bertahan ketika pemasukan terganggu. Simpan dana ini di instrumen yang mudah diakses, seperti tabungan, rekening giro, atau dompet digital terpercaya. Hindari menempatkan dana dalam investasi jangka panjang yang sulit dicairkan dengan cepat.

2. Amankan Kebutuhan Pokok

Pastikan kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, listrik, bahan bakar, dan obat-obatan tersedia. Jika situasi demonstrasi membuat distribusi barang terganggu, ada baiknya menyimpan stok secukupnya untuk beberapa minggu ke depan. Namun, hindari panic buying yang justru akan membebani arus kas dan menimbulkan masalah baru. Fokuslah hanya pada kebutuhan prioritas agar keuangan tetap terkendali.

3. Diversifikasi Simpanan

Jangan menaruh semua aset keuangan dalam satu instrumen atau satu rekening. Simpan sebagian dana di bank berbeda atau instrumen yang relatif aman seperti emas fisik maupun emas digital dari platform resmi. Diversifikasi ini membantu mengurangi risiko jika terjadi gangguan akses keuangan atau pembatasan perbankan.

4. Tunda Pengeluaran Konsumtif

Ketika kondisi negara belum stabil, pengeluaran untuk kebutuhan sekunder atau gaya hidup sebaiknya ditunda. Belanja untuk hiburan, barang mewah, atau liburan bisa menunggu hingga keadaan kembali normal. Dengan menunda pengeluaran konsumtif, Anda bisa menjaga likuiditas dan mengalokasikan dana untuk hal-hal yang lebih mendesak.

5. Waspada terhadap Risiko Transaksi

Situasi chaos sering dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan. Oleh karena itu, pastikan semua transaksi keuangan dilakukan melalui saluran resmi. Hindari investasi yang menawarkan keuntungan besar dalam waktu singkat karena risikonya sangat tinggi. Periksa ulang kredibilitas pihak yang terlibat dalam setiap transaksi agar terhindar dari kerugian.

6. Manfaatkan Aset Lindung Nilai

Jika ketidakstabilan diperkirakan berlangsung lama, sebagian dana bisa dialihkan ke instrumen lindung nilai seperti emas atau valuta asing. Emas dikenal relatif stabil di tengah ketidakpastian, sementara mata uang asing seperti dolar AS dapat menjaga nilai aset dari risiko inflasi. Namun, porsinya sebaiknya tidak mendominasi seluruh portofolio, melainkan hanya sebagai pelindung nilai.

7. Jaga Ketenangan dalam Mengambil Keputusan

Chaos sering membuat orang panik dan salah langkah. Oleh karena itu, penting untuk tetap tenang dan rasional saat mengatur keuangan. Buat daftar prioritas pengeluaran, analisis kebutuhan secara obyektif, dan hindari keputusan tergesa-gesa. Dengan ketenangan, Anda bisa mengurangi risiko kesalahan yang merugikan kondisi finansial.

Menghadapi kondisi negara yang chaos akibat demonstrasi atau gejolak sosial memang menantang, terutama dalam menjaga kestabilan finansial. Dengan strategi yang tepat seperti menjaga dana darurat, mengamankan kebutuhan pokok, mendiversifikasi simpanan, serta menunda pengeluaran konsumtif, Anda tetap bisa mengendalikan situasi keuangan pribadi. 

Ingatlah bahwa prinsip utama adalah menjaga likuiditas dan keamanan aset, sekaligus tetap tenang dalam setiap keputusan. Dengan langkah ini, Anda dapat menghadapi ketidakpastian dengan lebih siap dan terarah.