Top 7+ Fakta Kematian Rheza Sendy, Mahasiswa Amikom yang Tewas saat Demo di Mapolda DIY

rheza sendy pratama, mahasiswa amikom, rheza sendy pratama amikom, mahasiswa Amikom meninggal, mahasiswa Amikom meninggal dalam demo, mahasiswa Amikom Jogja meninggal, rheza sendy meninggal, mahasiswa amikom meninggal saat ricuh mapolda diy, 7 Fakta Kematian Rheza Sendy, Mahasiswa Amikom yang Tewas saat Demo di Mapolda DIY, 1. Dikonfirmasi Pihak Kampus, 2. Putri Sultan HB X Melayat ke Rumah Duka, 3. Amikom Desak Polisi Lakukan Investigasi, 4. Kesaksian Ayah Rheza, 5. Respons Kapolda DIY, 6. Instruksi Sultan HB X, 7. Penjelasan RSUP Dr Sardjito

Tragedi meninggalnya mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama (21), saat mengikuti aksi unjuk rasa di depan Mapolda DIY pada Minggu (31/8/2025) pagi menimbulkan duka mendalam.

Hingga kini, penyebab pasti kematiannya masih menyisakan tanda tanya.

Berikut rangkuman sejumlah fakta terkait peristiwa tersebut:

1. Dikonfirmasi Pihak Kampus

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Amikom Yogyakarta, Ahmad Fauzi, membenarkan bahwa Rheza adalah mahasiswa kampusnya.

“Betul, dia (Rheza) salah satu mahasiswa kami. Yang bersangkutan ikut dalam aksi (unjuk rasa) di Mapolda DIY,” kata Fauzi, Minggu siang, dikutip dari Tribun Jogja.

Fauzi menjelaskan kabar meninggalnya Rheza pertama kali diketahui dari rekan-rekan almarhum. Namun, pihak kampus belum bisa memastikan penyebab kematiannya.

“Kalau penyebab kematiannya, ya, informasi yang beredar, video yang beredar memang begitu. Kami belum melakukan penelusuran lebih lanjut,” ujarnya.

2. Putri Sultan HB X Melayat ke Rumah Duka

Dua putri Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, yakni GKR Mangkubumi dan GKR Bendara, mendatangi rumah duka Rheza di Sendangadi, Mlati, Sleman, Minggu malam.

Dalam kesempatan itu, keduanya bertemu dengan ayah almarhum, Yoyon Surono.

“Mewakili Kasultanan, ngaturaken belasungkawa, mugi Mas Reza dilancarkan dalam perjalanan menuju rumah Tuhan dan kami terus berharap tidak ada korban yang seperti ini,” ujar GKR Mangkubumi.

Ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga ketenteraman DIY.

“Jadi mudah-mudahan kita sama-sama menjaga Daerah Istimewa Yogyakarta dan juga tentunya menjaga masyarakat,” katanya.

3. Amikom Desak Polisi Lakukan Investigasi

Pihak kampus mendesak aparat kepolisian segera melakukan penyelidikan.

“Bagaimanapun juga ini mahasiswa kami, meskipun sudah di luar pantauan dan kendali kami, tetap ini mahasiswa, sehingga harus dilakukan investigasi,” ucap Ahmad Fauzi di rumah duka.

Fauzi berharap polisi segera memberikan penjelasan resmi mengenai kronologi peristiwa tersebut.

4. Kesaksian Ayah Rheza

Ayah almarhum, Yoyon Surono, mengatakan dirinya terkejut saat melihat kondisi anaknya di RSUP Dr Sardjito. Ia menyebut tubuh Rheza penuh luka.

“Tadi ikut mandiin, sini (menunjuk tengkuk) itu kayak patah, apa gimana. Terus itu bekas pijakan sepatu-sepatu PDL. Terus kepala, di sini kayak putih-putih kena gas air mata, sama kaki tangan lecet, punggung lecet,” kata Yoyon.

Meski polisi sempat meminta otopsi, keluarga menolak.

“Saya enggak mau otopsi. Dari kepolisian minta otopsi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, cuma kita dari keluarga sudah pasrah, apa pun yang terjadi ini musibah,” jelasnya.

Yoyon berharap ke depan demonstrasi bisa berjalan damai dengan pengamanan yang lebih manusiawi.

5. Respons Kapolda DIY

Kapolda DIY Irjen Pol Anggoro Sukartono mengaku belum mengetahui penyebab pasti kematian Rheza. Ia mengatakan, pihaknya sudah memantau informasi yang beredar di media sosial.

“Sementara ini yang kami lihat hanya dari media, kami coba lihat berita media-media sosial, apakah benar korban yang diperlakukan seperti itu,” kata Anggoro.

Ia menegaskan, jika keluarga menghendaki, kepolisian siap melakukan penyelidikan dan penyidikan.

“Dan kalau nanti pihak keluarga di kemudian hari berubah pikiran dan ingin mempertanyakan proses hukum terhadap meninggalnya Saudara Rheza, kami siap untuk melakukan penyidikan,” ujarnya.

6. Instruksi Sultan HB X

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta Polda DIY mengusut tuntas kasus ini.

“Saya sudah menyampaikan Pak Kapolda untuk identifikasi lebih lanjut,” kata Sultan.

Menurutnya, kepolisian memiliki kewajiban penuh menuntaskan persoalan tersebut.

7. Penjelasan RSUP Dr Sardjito

Rheza sempat dilarikan ke RSUP Dr Sardjito pada Minggu pagi dalam kondisi tak sadarkan diri. Manager Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan, menyebut tim medis sudah berupaya maksimal.

“Rumah Sakit Dr Sardjito, tim medis, mengucapkan bela sungkawa yang sangat sedalam-dalamnya… kami sudah berupaya semaksimal mungkin, namun demikian kondisi tidak bisa kami selamatkan,” katanya.

Banu menjelaskan, Rheza dinyatakan meninggal dunia pada pukul 07.06 WIB setelah 30 menit dilakukan resusitasi jantung paru. Secara medis, penyebab kematian disebut karena henti jantung. Namun, keluarga menolak visum lebih lanjut.

“Penyebabnya kita belum mengetahui kausannya kenapa, tetapi kami dalam bahasa medis kita sebut dengan cardiac arrest atau henti jantung,” jelasnya.