Pilu Ayah Mahasiswa Amikom Rheza Sendy Pratama yang Meninggal saat Aksi di Mapolda DIY

Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama (21), meninggal dunia saat mengikuti aksi demonstrasi di Mapolda DIY.
Rheza yang merupakan mahasiswa angkatan 2023 diketahui meninggal dunia pada Minggu (31/8/2025) pagi.
Jenazahnya telah dimakamkan di TPU Sasanalaya Jatisari, Mlati, Sleman dengan diiringi ratusan pelayat yang didominasi anak muda, termasuk rekan mahasiswa dan aktivis yang datang memberikan penghormatan terakhir.
Ayah Rheza Cerita Awal Tahu Putranya Meninggal
Dalam suasana duka di rumah keluarga, sang ayah, Yoyon Surono, menceritakan awal mula dirinya mengetahui kabar meninggalnya Rheza.
“Ada tetangga yang datang ke rumah nunjukin foto KTP, terus bilang ini Rheza? Ya Rheza kenapa? (Tetangga) Ini Rheza ada di (RSUP) Sardjito. Kenapa Pak? (Dijawab) Tidak tahu,” ucap Yoyon dengan mata berkaca-kaca.
Yoyon juga sempat mendapat kabar dari polisi yang menelepon, mengatakan bahwa Rheza hanya terkena gas air mata dan sedang dirawat di RSUP Sardjito.
Namun, saat tiba di rumah sakit, kenyataan pahit menyambutnya.
“Saya ke sana (RSUP Sardjito), anaknya terbujur (kaku),” katanya sambil terhenti bercerita karena menahan tangis.
Ia menambahkan, “Saya tanya yang di sana, katanya dibawa dari unit kesehatan Polda.”
Yoyon kemudian mengungkap luka-luka yang dilihatnya di tubuh putranya. Menurutnya, pada bagian tengkuk, wajah, kaki, dan tangan Rheza ditemukan luka.
Keluarga Anggap Kematian Rheza Musibah, Pilih Tak Autopsi
Meski melihat luka-luka tersebut, Yoyon memilih untuk tidak melakukan autopsi pada jenazah Rheza.
Ia menyebut kematian sang anak sebagai musibah, meski di hatinya masih menyimpan banyak pertanyaan.
Namun, Yoyon berharap bisa bertemu dengan teman yang malam sebelumnya mengajak Rheza keluar rumah untuk “ngopi”.
“Malam itu dia minta uang untuk ngopi sama temannya,” kenangnya.
Padahal, Yoyon mengaku sudah sempat meminta Rheza agar tidak pergi.
“Sebenarnya saya sudah suruh dia di rumah saja,” sesalnya lirih.
Kronologi Meninggalnya Rheza Sendy Pratama Versi BEM DIY
Kematian Rheza menimbulkan duka mendalam di kalangan mahasiswa. Forum BEM DIY dalam unggahan resminya menyampaikan belasungkawa sekaligus menjelaskan kronologi kejadian.
Menurut mereka, Rheza ikut serta dalam aksi demonstrasi di Yogyakarta. Saat situasi mulai kacau, motor yang ditungganginya mati ketika hendak berbalik arah.
Pada saat bersamaan, aparat menembakkan gas air mata hingga membuat Rheza terjatuh.
Rekannya yang dibonceng berhasil menyelamatkan diri, tetapi Rheza justru tak tertolong.
“Kematian ini bukan hanya duka bagi keluarga, tapi juga cambuk bagi kita semua. Seorang mahasiswa, seorang anak bangsa, tumbang bukan karena penyakit atau musibah biasa, melainkan dalam ruang perjuangan yang seharusnya dijaga kehormatannya,” tulis BEM DIY.
Mereka menegaskan, meski kehilangan kawan, semangat perjuangan tidak boleh padam.
Pemakaman Rheza Sendy Pratama (21), mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta yang tewas saat mengikuti aksi demonstrasi di Polda DIY, Minggu (31/8/2025).
BEM Amikom Yogyakarta Keluarkan Pernyataan Resmi
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta juga merilis pernyataan resmi.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Telah berpulang ke Rahmatullah, sahabat, kawan seperjuangan kita Rheza Sendy Pratama (Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi 2023, Universitas Amikom Yogyakarta). Kami segenap keluarga besar BEM Universitas Amikom Yogyakarta turut berduka cita yang sedalam-dalamnya,” demikian bunyi rilis tersebut.
Mereka menuturkan, Rheza berada di lokasi demonstrasi pada Minggu (31/8/2025).
Kala itu, motor yang ditungganginya mati di tengah situasi ricuh, lalu aparat menembakkan gas air mata hingga Rheza jatuh.
Rekannya berhasil kabur, sementara Rheza yang tergeletak kemudian didekati sejumlah polisi.
Dalam rilis itu, BEM Amikom menekankan bahwa kematian Rheza bukan sekadar duka keluarga, melainkan juga menjadi peringatan keras bagi semua pihak.
Pihak Amikom Yogyakarta Desak Polisi Lakukan investigasi
Universitas Amikom Yogyakarta mendesak kepolisian segera melakukan investigas terkait kematian mahasiswanya, Rheza Sendy Pratama dalam aksi unjuk rasa berujung ricuh di sekitar Mapolda DIY pada Minggu (31/8/2025).
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Amikom Yogyakarta, Ahmad Fauzi, menegaskan investigasi penting untuk mengetahui penyebab pasti kematian Rheza.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Amikom Yogyakarta, Achmad Fauzi, di rumah duka Rheza Sandy Pratama, Minggu (31/8/2025).
“Bagaimanapun juga ini mahasiswa kami, meskipun sudah di luar pantauan dan kendali kami, tetap ini mahasiswa, sehingga harus dilakukan investigasi," kata Ahmad Fauzi di rumah duka, dilansir dari Tribun Jogja.
Ia mengatakan, hingga kini pihak kampus belum menerima penjelasan resmi dari polisi mengenai kronologi kematian Rheza.
"Harapannya pihak kepolisian juga bisa berkoordinasi dengan kami dan menyampaikan informasi apa yang sebenarnya terjadi," sambungnya.
Fauzi menambahkan, pihak kampus saat ini masih fokus mendampingi keluarga korban dan mahasiswa lain.
Rheza Sendy Pratama yang tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Amikom Yogyakarta angkatan 2023.
Kompas.com telah berupaya meminta keterangan Polda DIY mengenai inisiden meninggalnya Rheza, namun belum mendapatkan tanggapan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “Kronologi Meninggalnya Mahasiswa Amikom Jogja Rheza Sendy Pratama, Versi Forum BEM DIY” dan di TribunJateng.com dengan judul “Selembar KTP Itu Ternyata Kabar Duka, Yoyon Melihat Anaknya Terbujur Kaku di RS Sadjito”.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!