Jangan Panik! Ini Tindakan Cerdas Kalau Terjebak Aksi Massa Saat Berangkat Kerja

Ilustrasi terjebak di kerumunan demonstrasi, Mengapa Aksi Massa Bisa Berbahaya, Saat Jalan Kaki, Saat Menggunakan Kendaraan Umum, Saat Menggunakan Kendaraan Pribadi, Langkah Tambahan (Semua Moda Transportasi)
Ilustrasi terjebak di kerumunan demonstrasi

Aksi demo masih berlangsung pada 1 September 2025. Seruan aksi demo ini meluas, sehingga sejumlah daerah memutuskan siswa belajar dari rumah, termasuk sekolah dan kampus. Tak hanya itu pemerintah DKI Jakarta juga menghimbau perusahaan untuk menerapkan sistem work from home. Himbauan ini tertuang dalam surat edaran yang diterbitkan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Engeri (Disnaker).

Dalam surat edaran bernomor e-0014/SE/2025, pemprov DKI Jakarta menghimbau perusahaan di wilayah terdampak aksi unjuk rasa pada Senin 1 September hari ini. Kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi dampak aksi unjuk rasa di sejumla titik di Jakarta.

Namun beberapa perusahaan diketahui masih tetap menjalankan sistem kerja dari kantor. Bagi pekerja yang masih menjalankan sistem WFO. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan jika dalam perjalanan menuju tempat kerja Anda terjebak dalam aksi massa.

Aksi massa yang tiba-tiba bisa terjadi kapan saja, termasuk saat orang sedang dalam perjalanan ke kantor. Situasi yang awalnya normal bisa bereskalasi menjadi berbahaya seperti kerusuhan, gas air mata, atau kepanikan massal. Dalam situasi ini, kendali emosi dan kesiapan adalah faktor penentu keselamatan. Artikel ini akan membahas strategi cerdas saat terjebak aksi massa, baik saat Anda berjalan kaki, naik transportasi umum, maupun menggunakan kendaraan pribadi.

Mengapa Aksi Massa Bisa Berbahaya

  • Protes bisa berubah cepat menjadi kekerasan atau kerumunan yang tidak terkendali.
  • Cara pengendalian massa seperti gas air mata, peluru karet, atau kawalan polisi bisa menyebabkan luka serius.
  • Pencopetan atau tindakan kriminal lain bisa terjadi saat massa mulai tidak teratur. Ketidaksiapan makin memperbesar risiko.

Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan jika terjebak aksi massa saat berangkat kerja

Saat Jalan Kaki

1. Pakai Pakaian Netral & Nyaman

Hindari pakaian dengan logo mencolok pilih warna dasar seperti hitam atau abu-abu supaya tidak mudah dikenali.

2. Gunakan “Buddy System”

Selalu lebih aman bersama teman atau keluarga. Tingkat risiko menurun jika Anda tidak sendirian.

3. Bawa Perlengkapan Penting

Misalnya air (juga berguna untuk bilas mata jika terkena gas), masker atau kacamata pelindung, dan peralatan P3K sederhana.

“Kacamata pelindung bisa dan sebaiknya digunakan … untuk melindungi mata Anda dari gas air mata, semprotan merica, dan peluru karet,” kata dokter kegawatdaruratan Dr. Robert Glatter, dikutip dari laman The Health.

4. Perlindungan dari Gas dan Senjata Non-Let lethal

Jika terkena gas air mata atau spray pereda massa, jangan digaruk. Bilas dengan air, hindari susu atau sabun dan aiir bersih paling efektif.

5. Hindari Konfrontasi & Kembangkan Kesadaran Situasional

Jangan ambil bagian dalam keributan. Hindari memperdebatkan atau merekam massa karena bisa memancing perhatian atau ancaman hukum.

6. Cari Jalan Alternatif / Tempat Aman

Jika situasi memburuk, segera menepi ke toko, kantor, atau lokasi tertutup. Sebisa mungkin menjauh dari pusat kerumunan.

Saat Menggunakan Kendaraan Umum

1 Ikuti Instruksi Petugas

Memperhatikan pengumuman dan arahan petugas bisa jadi penyelamat. Kalau terlihat tidak aman, sebaiknya turun lebih awal daripada meneruskan perjalanan.

2. Jaga Barang Berharga

Saat situasi kacau, risiko pencopetan meningkat. Simpan barang berharga di tempat tersembunyi dan jaga tas Anda.

3. Tetap Tenang & Rencanakan Alternatif Rute

Panik bisa membuat Anda membuat keputusan terburu-buru. Alih-alih ikut panik, tenangkan diri misalnya pindah ke moda transportasi lain atau menunda perjalanan.

4. Kenali Hak Anda Jika Tersangkut Hukum

Jika terjadi pembubaran paksa atau Anda disetop/ditahan, tahu hak hukum sangat penting. Sebaiknya menyatakan tidak menolak (I remain silent) dan meminta pengacara.

Saat Menggunakan Kendaraan Pribadi

1. Pantau Informasi Lalu Lintas

Sebelum berangkat, cek kondisi jalan melalui aplikasi seperti Google Maps, Waze, atau berita. Hindari jalur yang sudah dilaporkan terjadi kerumunan.

2. Hindari Jalur Kerumunan

Kalau melihat keramaian dari jauh, jangan nekat melewati. Pilih jalan alternatif atau kembali ke rute aman.

3. Tingkatkan Keamanan di Mobil

Kunci pintu, tutup jendela, matikan musik jangan menimbulkan kesan “mengundang”.

4.Jika Terjebak, Tetap Tenang

Diam, jangan melakukan gerakan mencolok, dan tunggu situasi membaik atau bantuan datang. Desak keluar secara perlahan jika memungkinkan.

Langkah Tambahan (Semua Moda Transportasi)

  • Bawa Masker & Air Minum yang berguna untuk melindungi pernapasan dan melakukan bilasan jika terkena cairan iritan.
  • Tulis Nomor Darurat di Tubuh (misal di lengan). Ini bisa berguna kalau ponsel hilang atau baterai habis.
  • Informasikan ke Keluarga/Kantor jika Anda terhambat. Ini penting agar ada yang menunggu dan memberi tahu kondisi terkini.
  • Tunda Keberangkatan Jika Perlu, jika protes diumumkan di media, lebih bijak menunggu daripada memaksakan pergi.