KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Kembali Normal Usai Sempat Terganggu Aksi Massa

Perjalanan KRL Commuter Line relasi Rangkasbitung–Tanah Abang akhirnya kembali normal pada Kamis malam, 28 Agustus 2025. Layanan sempat terhenti akibat adanya kerumunan massa di jalur rel lintas Tanah Abang–Palmerah.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menyampaikan perjalanan kembali beroperasi sekitar pukul 22.06 WIB setelah petugas memastikan kondisi lintasan sudah aman.
"Setelah memastikan keamanan lintas jalur rel Tanah Abang – Palmerah, KAI Commuter kembali mengoperasikan perjalanan Commuter Line Rangkasbitung secara normal dari Stasiun Tanah Abang," ujar Joni, Kamis malam, 28 Agustus 2025 dikutip Antara.
Ia menuturkan, perjalanan pertama yang kembali beroperasi adalah Commuter Line Rangkasbitung No.1756 tujuan Rangkasbitung dari Stasiun Tanah Abang dan Commuter Line No.1809 tujuan Tanah Abang.
Joni juga menambahkan bahwa perjalanan KRL dengan pemberangkatan awal dari Stasiun Tanah Abang masih dilakukan dengan kecepatan terbatas sebagai langkah antisipasi.
Layanan Sempat Terhenti
Sebelumnya, layanan KRL jurusan Rangkasbitung, Serpong, dan Parung Panjang hanya bisa beroperasi hingga Stasiun Palmerah atau Kebayoran. Hal itu disebabkan adanya kerumunan massa yang turun ke jalur rel usai menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta.
Kondisi tersebut membuat sejumlah perjalanan KRL harus diputar balik ke arah Serpong, Parung Panjang, maupun Rangkasbitung demi alasan keselamatan.
Petugas Masih Disiagakan
Meski perjalanan sudah kembali normal, KAI Commuter memastikan petugas gabungan tetap disiagakan di beberapa titik jalur strategis.
"Petugas pengamanan dan Operasional KAI Commuter masih disiagakan di titik-titik strategis untuk memantau perkembangan situasi di lokasi dan untuk memastikan operasional pelayanan perjalanan Commuter Line Rangkasbitung berlangsung dengan aman dan lancar. Kami akan terus memantau situasi dan memberikan layanan terbaik demi keselamatan bersama, serta memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," kata Joni.