Konflik Israel-Iran Bikin Pasar Kripto Goyang, Investor Diminta Jangan Panik dan Lakukan Ini

Seiring memanasnya situasi geopolitik di Timur Tengah, pasar aset kripto mengalami tekanan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Diversifikasi menjadi penting di tengah konflik dan ketidakpatian global yang menyebabkan gejolak di pasar.
Konflik berskala besar antara Israel dan Iran, termasuk laporan mengenai eskalasi nuklir, memicu ketidakpastian di pasar global dan mendorong investor untuk menarik diri dari aset berisiko tinggi. Tidak terkecuali pasar kripto, meskipun kerap disebut sebagai alternatif terhadap sistem keuangan tradisional tetap menunjukkan sensitivitas terhadap ketegangan geopolitik.
Mengutip MarketCoinCap, Bitcoin sebagai aset kripto paling berhaga di dunia mengalami penurunan 2,40 persen dalam 24 jam terakhir dan sekitar 4,36 persen dalam sepekan. Pada Rabu, 18 Juni 2025 pukul 10.15 WIB, aset emas digital diperdagangkan di harga US$ 105.105 per koin.
Ethereum dan XRP juga mengalami penurunan relatif signifikan selama 24 jam terakhir. Kedua koin masing-masing melemah 3,66 persen dan 4,01 persen.

Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia Resna Raniadi
Melihat kondisi ini, Upbit Indonesia menegaskan pentingnya sikap tenang dan kesiapan. Investor juga diminta untuk memiliki rencana atau pandangan jangka panjang.
"Kami memahami bahwa situasi global yang penuh ketidakpastian bisa menimbulkan kekhawatiran. Namun, perlu diingat bahwa volatilitas adalah bagian dari dinamika alami pasar aset digital," ujar Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia, Resna Raniadi, dikutip dari keterangan tertulisnya pada Rabu, 18 Juni 2025.
Resna menegaskan, fundamental teknologi blockchain tetap kuat meski pasar fluktuatif. Dalam jangka panjang, Ia optimis potensi aset digital tidak hanya bertahan, tetapi akan terus berkembang seiring meningkatnya adopsi global.
Upbit Indonesia sebagai platform jual beli aset kripto yang terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingat kembali pentingnya diversifikasi portofolio serta memahami profil risiko masing-masing investor. Hal yang tidak kalah penting dalam mengadapi situasi global yang dinamis adalah merancang strategi investasi yang seimbang dan informatif guna menjaga kestabilan dan ketahanan finansial.
“Penting bagi investor untuk memahami profil risikonya masing-masing, tidak mengambil keputusan berdasarkan kepanikan sesaat, dan menjaga diversifikasi portofolio sebagai bentuk perlindungan diri,” tutup Resna.