Stok BBM Langka, Shell Minta Ekstra Kuota Impor

Shell menjadi salah satu perusahaan swasta yang tengah mengalami kelangkaan stok bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.

Ada beberapa faktor yang diyakini jadi penyebabnya, seperti kendala dalam pengiriman dan distribusi BBM.

Namun belum lama ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan beberapa perusahaan swasta telah mengajukan permintaan ekstra kuota impor.

Selain Shell, perusahaan BBM swasta lain yang ada di Indonesia adalah Vivo dan BP-AKR. Ketiganya kekurangan stok produk BBM.

Stok BBM Masih Kosong, Shell Belum Bisa Pastikan Ketersediaannya

Menanggapi hal tersebut, Kementerian ESDM mengatakan bahwa perusahaan BBM swasta sudah menerima kuota impor dengan skema sama seperti di 2024.

Bahkan untuk 2024, disebutkan bahwa seluruh SPBU swasta itu mendapatkan tambahan kuota impor sebesar 10 persen.

“Contoh satu juta (barel). Di 2025 kita berikan tambah 10 persen jadi 1,1 juta (barel),” kata Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM seperti dikutip dari Antara, Selasa (02/09).

Imbas hal itu, pelanggan SPBU swasta perlu mencari alternatif lokasi lain yang masih menyediakan stok BBM sesuai kebutuhan.

Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, maka Shell perlu menambah besaran kuota impornya tahun ini.

“Tetapi kalau meminta tambah, saya katakan bahwa persediaan nasional kita masih ada. Jadi bisa dilakukan kolaborasi business-to-business (B2B) dengan persediaan nasional,” kata Bahlil.

Pihak perusahaan saat ini menyediakan daftar real-time terkait lokasi cabang SPBU Shell yang punya stok BBM Super, V-Power dan V-Power Nitro+.

Berdasarkan informasi yang diakses di laman resmi Shell, jumlah cabang dengan lini produk lengkap semakin terbatas.

Harga BBM Shell, BP AKR dan Vivo Agustus  2025, Banyak yang Turun

Misal di wilayah Jakarta hanya ada 18 titik SPBU Shell yang memiliki stok Shell Super (bensin RON 92) tersebar di area Utara sampai Timur.

Perlu diingat ini masih bisa berubah lagi seiring berjalannya waktu. Salah seorang petugas Shell di Cawang, Jakarta Timur mengungkapkan bahwa di beberapa tempat stoknya sudah semakin menipis.

“Iya belum ada pengiriman lagi. Sudah seminggu ini,” ucap petugas Shell tersebut ketika ditemui KatadataOTO beberapa waktu lalu.