Saham Indomobil Meroket Usai Kuasai Nissan, Investor Tepuk Tangan

Saham Indomobil Meroket Usai Kuasai Nissan, Investor Tepuk Tangan

(ilustrasi) peluncuran All-New Nissan X-Trail e-POWER with e-4ORCE di GIIAS 2025

Langkah PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) mengambil alih PT Nissan Motor Indonesia (NMI) langsung mendapat respons positif dari pasar modal.

Pada penutupan perdagangan Jumat (29/8/2025), saham IMAS naik 7,11% ke level Rp1.205. Sejak awal tahun, nilainya sudah meroket 33,15%.

Akuisisi ini dilakukan melalui PT National Assemblers, anak usaha IMAS yang bergerak di bidang perakitan kendaraan.

Lewat kesepakatan akta jual beli, Indomobil kini menguasai 99,9% saham NMI.

Direktur Utama IMAS, Jusak Kertowidjojo, menyebutkan akuisisi ini adalah bagian dari strategi memperkuat lini bisnis grup.

"Meningkatkan kinerja usaha Indomobil Group dengan menambahkan portofolio perusahaan yang bergerak di bidang perakitan kendaraan bermotor," ungkap Jusak, lewat keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Namun, realitas di lapangan menunjukkan tantangan besar. Nissan sudah menghentikan aktivitas produksi di Indonesia sejak 2020.

Pabrik Purwakarta yang pernah menjadi andalan Nissan Indonesia, kini sudah lama tutup, sementara produksi regional dipindahkan ke Thailand.

Meski begitu, pasar tampaknya membaca akuisisi ini sebagai sinyal optimisme. Indomobil dikenal punya rekam jejak panjang dalam mengelola berbagai merek otomotif.

Dengan dukungan Grup Salim melalui Gallant Venture Ltd yang menguasai 49,5% saham Indomobil, publik menilai Nissan punya peluang untuk kembali relevan di pasar domestik.

Pasar modal sudah memberi "applause" lewat kenaikan harga saham.

Tinggal menunggu langkah konkret Indomobil, apakah mereka benar-benar bisa menghidupkan kembali nama Nissan di jalanan Indonesia.