Nissan Leaf Regenerasi Jadi SUV Kompak, Rival Baru Kona EV

 Nissan Leaf generasi ketiga mendapatkan ubahan besar-besaran. Model yang tadinya disebut sebagai hatchback sekarang berganti identitas jadi SUV (Sport Utility Vehicle) berukuran kompak.

Untuk diketahui, Nissan Leaf merupakan salah satu pelopor mobil listrik pasar global termasuk di Indonesia. Hanya saja eksistensinya redup apalagi setelah banyak merek Cina membanjiri pasar otomotif RI.

Namun Leaf teranyar diharapkan dapat menawarkan pilihan baru buat konsumen yang ingin mobil listrik berukuran kompak.

“Nissan Leaf memainkan peran penting dalam rencana bertajuk Re:Nissan. Tawarkan performa impresif, desain yang bagus dan teknologi mumpuni,” kata Ivan Espinosa, Presiden dan CEO Nissan dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (18/05).

Nissan Leaf Generasi Ketiga

Perubahan paling kentara terlihat pada fasia. Sekilas lampunya mirip konsep hammerhead punya lini Toyota keluaran terkini.

DRL (Daytime Running Light) pada bagian depan bermotif kotak-kotak. Lalu emblem Nissan berkelir putih ditempatkan di tengah dengan latar hitam.

Beralih ke bagian samping, door handle pintu belakang sekarang ditempatkan di list kaca samping seperti pada Honda HR-V. Versi terdahulu pakai model konvensional.

Perubahan paling terlihat adalah bagian belakangnya. Dengan paduan keir two-tone, area bagasi diberikan warna hitam yang nyentrik dilengkapi emboss bertuliskan Nissan.

Sumber dayanya juga diperbarui. Jika Leaf generasi kedua pakai baterai 40 kWh, sekarang dibekali opsi penampung daya 52 kWh dan 75 kWh.

Motor elektrik pada Nissan Leaf teranyar disebut memiliki ukuran 10 persen lebih kecil dibandingkan model generasi kedua.

Kemudian dilengkapi bracket rigiditas tinggi, diklaim membantu meredam getaran motor elektrik 75 persen lebih baik.

Varian 52 kWh diklaim bisa menghasilkan tenaga 174 hp dan torsi puncak 345 Nm, sedangkan tipe 75 kWh lebih bertenaga di 214 hp dan 355 Nm.

Nissan Leaf Generasi Ketiga

Berkat baterai tersebut, Nissan Leaf disebut dapat menjelajah sampai 487 km dalam satu kali pengisian daya.

Nissan akan memproduksi Leaf di fasilitas mereka di Tochigi, Jepang serta Sunderland, Inggris.

Belum ada informasi lebih lanjut terkait kehadiran Leaf untuk pasar Asia Tenggara. Di Indonesia, model generasi kedua masih tetap ditawarkan dan diboyong di setiap pameran otomotif dengan diskon besar-besaran.

Bahkan jika melihat data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), per Mei 2025 Nissan Leaf tak lagi disalurkan ke diler alias catatkan wholesales nol unit.

Meskipun saat ini fokus membawa mobil hybrid, Nissan menghadirkan Leaf bersama Sakura untuk dites rekan media jelang akhir 2024.

Diskon Nissan Leaf

Dilakukan buat survey, hal tersebut diyakini jadi sinyal bahwa Nissan masih belum akan mundur dari ketatnya persaingan mobil listrik di RI.

Apabila hadir di Indonesia, all new Nissan Leaf berpotensi menjadi rival baru Hyundai Kona EV. Namun perlu memperhatikan harga sebab Kona sudah merupakan rakitan lokal.

Kona EV dijual mulai dari Rp 516 jutaan. Sedangkan Nissan Leaf masih diimpor utuh dengan harga Rp 700 jutaan.