Nissan N7 Siap Diekspor ke Asia Tenggara, Andalkan Bantuan Cina
Mobil listrik Nissan N7 yang merupakan hasil kerja sama dengan Dongfeng Motor di Tiongkok siap diekspor ke pasar global dalam waktu dekat. Asia Tenggara, Timur Tengah dan Eropa disebut jadi sasaran utamanya.
Nissan sendiri diketahui tengah mengalami sejumlah tantangan di tengah era elektrifikasi. Bantuan dari manufaktur Cina banyak berperan dalam mengembalikan kiprah Nissan di dunia otomotif.
Ada beberapa hal mendasari keputusan tersebut. Salah satunya adalah pemesanan Nissan N7 menjadi model hasil joint venture yang meraup 10.000 pemesanan tercepat di Cina.
Harga sedan bertenaga listrik itu diklaim kompetitif, mulai 119.900 yuan atau setara Rp 271,9 jutaan jika dikonversi ke dalam kurs rupiah.

Respons positif dari konsumen Cina membuat merek asal Jepang tersebut yakin bahwa Nissan N7 bakal diminati oleh konsumen global.
Padahal, Nissan N7 dikembangkan untuk pasar Tiongkok. Manufaktur Jepang seperti Toyota juga punya model khusus yang hanya dijual di Cina dan belum ada rencana melakukan ekspor.
Nissan N7 diproduksi di fasilitas perakitan milik Nissan di Guangzhou, Guangdong, Cina. Dari segi eksterior, mobil tersebut memiliki tampilan sleek dan sporti dengan emblem illuminated tepat di bawah LED bar di fasia.
Tidak banyak tambahan komponen atau aksesoris. Dari samping, sekilas Nissan N7 mirip dengan sedan listrik BYD Seal.
Fiturnya berlimpah. Namun demi mengikuti kebijakan di beberapa negara, sejumlah fungsi teknologi AI pada Nissan N7 harus disesuaikan agar legal digunakan.
Nissan bekerja sama dengan perusahaan Tiongkok yakni IAT Automobile Technology untuk menghadapi kendala tersebut.
Khusus pasar ekspor, Nissan dan Dongfeng Motor membentuk NCIC atau Nissan China Investment Co yang sepenuhnya dimiliki oleh Nissan.

Pihak Nissan percaya bahwa mobil listrik harga kompetitif mobil listrik produksi Cina bisa memikat banyak pemesanan di pasar global.
Apabila hadir ke Indonesia, bukan tidak mungkin Nissan N7 menjadi penantang serius BYD Seal. Saat ini, mayoritas pabrikan Jepang belum menghadirkan mobil listrik buat konsumen.
Toyota dan Mazda masing-masing menyiapkan satu model. Toyota bZ4X berstatus spot order, sementara Mazda MX-30 baru-baru ini dihentikan penjualannya di Indonesia.