Dari Pegunungan hingga Pesisir, BBMKG Medan Prediksi Cuaca Sumut Ekstrem Pekan Ini

BMKG, Prediksi cuaca, bbmkg wilayah 1 medan, prediksi tinggi gelombang laut, Dari Pegunungan hingga Pesisir, BBMKG Medan Prediksi Cuaca Sumut Ekstrem Pekan Ini

Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan mengingatkan masyarakat Sumatera Utara agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan dengan durasi panjang, khususnya di kawasan pegunungan.

Kondisi ini dikhawatirkan dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan, Putri Hafiza, menjelaskan bahwa pada Kamis (4/9/2025) sejumlah daerah di Sumatera Utara diperkirakan mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Hujan berpotensi terjadi di kawasan pegunungan, lereng timur, pantai timur, serta lereng barat.

“Kondisi tersebut harus diwaspadai karena hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah lereng timur, pegunungan, pantai timur, dan lereng barat Sumatera Utara itu dapat menyebabkan banjir, longsor, dan bencana hidrometeorologi lainnya,” ujar Putri dikutip dari Antara.

Secara umum, cuaca di Sumatera Utara pada Kamis pagi diprakirakan berawan dengan potensi hujan ringan di sejumlah wilayah seperti Asahan, Batu Bara, Deli Serdang, Humbang Hasundutan, Kepulauan Nias, Medan, Tanjung Balai, Labuhan Batu, Labuhan Batu Selatan, Labuhan Batu Utara, Langkat, Mandailing Natal, Padang Lawas Utara, Pakpak Barat, dan Serdang Bedagai.

Pada siang hingga sore hari, hujan ringan hingga sedang diperkirakan turun merata, bahkan berlanjut hingga malam dan dini hari.

“Khusus dini hari, hujan dengan intensitas sedang berpotensi terjadi di wilayah Nias Utara dan sekitarnya,” tambahnya.

BBMKG memprakirakan suhu udara di wilayah Sumatera Utara berkisar antara 15–35 derajat Celcius dengan tingkat kelembapan mencapai 65–98 persen. Angin bertiup dari arah selatan hingga barat laut dengan kecepatan 4–9 km per jam.

Bagaimana kondisi gelombang laut di Sumut?

Selain hujan, BMKG juga memperingatkan adanya gelombang tinggi di perairan Sumatera Utara pada 4–7 September 2025.

Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan, Rizki Fadhillah Pratama Putra, menyebutkan bahwa gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter berpotensi terjadi di perairan barat Kepulauan Nias, Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, dan Perairan Kepulauan Batu.

Sementara itu, gelombang laut setinggi 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di perairan timur Kepulauan Nias, perairan barat Sumatera Utara, dan perairan Kepulauan Batu.

Seberapa besar risiko terhadap pelayaran?

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari selatan hingga barat daya dengan kecepatan 6–25 knot, sedangkan di wilayah selatan bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan 8–25 knot.

BMKG menjelaskan bahwa kondisi angin dan gelombang ini dapat membahayakan aktivitas pelayaran. Jika kecepatan angin mencapai 15 knot dengan gelombang setinggi 1,25 meter, hal ini berisiko terhadap perahu nelayan.

Untuk kapal tongkang, risiko meningkat ketika kecepatan angin mencapai 16 knot dengan gelombang setinggi 1,5 meter.

Sedangkan untuk kapal feri, kecepatan angin 21 knot dan gelombang setinggi 2,5 meter dapat membahayakan keselamatan pelayaran.

BMKG mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah rawan banjir, longsor, dan pesisir pantai, untuk meningkatkan kewaspadaan.

Nelayan dan operator kapal juga diminta memperhatikan peringatan dini cuaca dan gelombang laut sebelum melakukan pelayaran.

Kewaspadaan kolektif dinilai sangat penting untuk meminimalisir risiko bencana dan menjaga keselamatan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.