Pecatan TNI Satria Arta Kumbara Disebut Terluka Parah di Medan Perang karena Serangan Ukraina

Beredar video yang memperlihatkan kondisi kritis Satria Arta Kumbara, mantan anggota Marinir TNI yang kini menjadi tentara bayaran Rusia, saat terluka di medan perang.
Dalam rekaman tersebut, Satria tampak mengalami luka serius di bagian kepala, yang diduga akibat serangan drone kamikaze dari pasukan Ukraina.
Wajahnya terlihat dipenuhi darah, sementara ia terlihat terbaring lemah dengan kepala diperban.
Meski dalam kondisi sekarat, Satria masih sempat menyampaikan pesan menyentuh untuk tanah airnya, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
"Dirgahayu Republik Indonesia. Semoga rakyatnya sejahtera dan Indonesia bisa menciptakan banyak lapangan kerja di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Sekali merdeka tetap merdeka," ucap Satria dalam video, seperti dikutip dari WartakotaLive.com, Minggu (24/8/2025).
Sempat Dievakuasi, Kini Hilang Kontak
Dalam video itu, Satria menyebut dirinya tengah dievakuasi keluar dari titik perang. Namun perjalanan evakuasi sempat terhenti karena kembali mendapat serangan.
Ia bahkan mengaku masih harus berjalan 10 kilometer lagi untuk keluar dari zona merah.
Saat coba dihubungi kembali oleh rekannya, Ruslan Buton, Satria sudah tidak bisa dihubungi lagi.
Alasan Satria Arta Kumbara Dipecat dari TNI
Satria Arta Kumbara sebelumnya dikenal sebagai mantan anggota Marinir TNI AL yang kabur dari dinas militer Indonesia untuk bergabung dengan tentara Rusia.
Alasan ia dipecat atau mendapat desersi karena terjebak hutang ratusan juta rupiah saat masih berdinas.
Untuk keluar dari jerat utang itu, Satria disebut mencari peruntungan lewat judi online. Namun langkah itu justru membuat kondisinya semakin sulit.
Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Marinir) Endi Supardi menyebutkan, jumlah utang Satria mencapai ratusan juta dari beberapa bank.
"Angkanya kurang lebih di Rp 750 juta, mungkin untuk menutup itu dia judi online, ternyata judi online ini kan tidak membantu, bahkan akan lebih terjerumus ke dalamnya, sehingga tidak bisa mengatasi itu dia desersi," kata Endi saat ditemui di Markas Komando Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (24/7/2025).
Satria Arta Kumbara Kehilangan Status WNI
Selain desersi, belakangan ramai diperbincangkan terkait status kewarganegaraan Satria juga menjadi sorotan.
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menegaskan bahwa Satria telah kehilangan status warga negara Indonesia (WNI) karena menjadi tentara bayaran Rusia.
Supratman menekankan, hilangnya status WNI bukan melalui proses pencabutan kewarganegaraan, melainkan otomatis sesuai aturan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI.
"Saya tegaskan, tidak ada proses pencabutan kewarganegaraan Satria Arta Kumbara menjadi WNI, tapi yang bersangkutan kehilangan kewarganegaraan secara otomatis jika terbukti menjadi tentara asing karena sudah melanggar UU Kewarganegaraan RI," kata Supratman.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul "Pesan Terakhir Tentara Bayaran Rusia Satria Kumbara untuk HUT ke-80 RI".
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!