Cegah Kecelakaan di GT Ciawi, Jalur Darurat atau Geser Gerbang Tol

kecelakaan di tol jagorawi, jalur darurat, Gerbang Tol Ciawi, kecelakaan GT Ciawi bogor, kecelakaan gt ciawi 2, Cegah Kecelakaan di GT Ciawi, Jalur Darurat atau Geser Gerbang Tol

Kecelakaan truk di Gerbang Tol (GT) Ciawi kembali menjadi sorotan publik setelah insiden terbaru pada 4 September 2025.

Dalam setahun terakhir, tercatat tiga kali kecelakaan terjadi di lokasi yang sama. Itu belum termasuk insiden lain yang tidak tercatat.

Situasi ini memunculkan desakan agar pemerintah dan operator tol tidak hanya menyalahkan faktor teknis kendaraan, tetapi juga menyiapkan solusi infrastruktur yang lebih konkret.

kecelakaan di tol jagorawi, jalur darurat, Gerbang Tol Ciawi, kecelakaan GT Ciawi bogor, kecelakaan gt ciawi 2, Cegah Kecelakaan di GT Ciawi, Jalur Darurat atau Geser Gerbang Tol

Gerbang Tol Ciawi 2 lokasi kecelakaan maut truk galon

Ketua Inisiatif Strategis Transportasi (Instran), Budi Susandi, menyebut pembangunan jalur darurat rem atau pemindahan gerbang tol ke lokasi yang lebih landai bisa menjadi opsi nyata untuk mencegah kecelakaan berulang.

“Memang selama ini dimungkinkan untuk membuat jalur darurat untuk rem blong. Ini bisa menjadi alternatif tambahan pengamanan, selain membenahi kompetensi pengemudi, perawatan kendaraan, dan penegakan hukum,” ujar Budi, kepada Kompas.com (4/9/2025).

Menurutnya, jalur darurat dapat menyelamatkan truk yang mengalami gagal rem di jalan menurun. Namun, tantangan utama adalah ketersediaan lahan di sekitar GT Ciawi yang dinilai sempit.

kecelakaan di tol jagorawi, jalur darurat, Gerbang Tol Ciawi, kecelakaan GT Ciawi bogor, kecelakaan gt ciawi 2, Cegah Kecelakaan di GT Ciawi, Jalur Darurat atau Geser Gerbang Tol

Ilustrasi jalur darurat di Tol Trans-Jawa.

“Kalau misalkan memungkinkan, jalur penyelamat bisa dibangun agar truk yang remnya gagal dapat masuk ke sana. Tapi dilihat dulu, ada atau tidak lahan yang cukup,” ucap Budi.

Jika lahan terbatas, solusi lain yang bisa ditempuh adalah dengan menggeser gerbang tol ke lokasi yang lebih aman. Budi mencontohkan pengalaman serupa di ruas tol Jakarta–Tangerang.

“Dulu gerbang tol yang ada di Kebon Jeruk, lalu dipindahkan ke Karangtengah. Untuk mencegah macet karena penumpukan kendaraan. Tidak ada masalah, karena teknologi sekarang sudah canggih untuk mendeteksi asal kendaraan. Jadi kalau di GT Ciawi lahannya sempit, bisa digeser saja ke titik yang lebih landai,” kata Budi.

Ia menambahkan, pemindahan gerbang tol bukanlah hal mustahil mengingat operator tol memiliki kemampuan finansial untuk merealisasikan rekayasa lalu lintas tersebut.

“Kalau hanya sekadar memindahkan gerbang, harusnya tidak sulit. Jasa Marga tidak ada kendala finansial untuk itu. Jadi ini bisa jadi alternatif solusi,” ujarnya.

Dengan rekayasa infrastruktur seperti jalur darurat maupun relokasi gerbang tol, Budi berharap kecelakaan berulang di GT Ciawi tidak lagi terjadi.

Pasalnya, insiden serupa tidak hanya menimbulkan kerugian material, tetapi juga terus mengancam keselamatan pengguna jalan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.