Tanggapan Kemenhub Soal Kecelakaan di GT Ciawi 2, dan Respons Instran

Tiga Kali dalam 7 Bulan

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menanggapi sekaligus menindaklanjuti kecelakaan yang terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2, Bogor, Jawa Barat, Kamis (4/9/2025).

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Aan Suhanan, mengatakan pihaknya turut prihatin atas insiden tersebut.

"Saat ini Ditjen Hubdar mengirim petugas ke lapangan untuk memantau kondisi kendaraan dan lokasi kejadian. Petugas juga tengah berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat dan Jasa Marga untuk mengumpulkan data serta kronologi," ujarnya, Kamis (4/9/2025).

Berdasarkan informasi yang diperoleh, kecelakaan bermula saat truk kontainer bernomor polisi B 9647 UEL melaju dari arah Jakarta menuju Gerbang Tol Ciawi 2.

Truk tersebut menabrak beton pembatas jalur dan terdorong ke depan hingga menghantam truk lain bernomor polisi F 8643 VE yang sedang melakukan transaksi di gardu.

Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi 2, Jagorawi, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (4/9/2025).

"Kami cek melalui aplikasi Mitra Darat, kendaraan truk B 9647 UEL telah melakukan uji berkala pada 15 Maret 2025 dan berlaku hingga 15 September 2025," jelasnya.

Adapun truk bernomor polisi F 8643 VE, status uji berkalanya juga masih berlaku hingga 15 Februari 2026.

Rutinitas Tanpa Evaluasi 

Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi 2 bukan yang pertama. Dalam kurun waktu tujuh bulan pada 2025, tercatat sudah ada tiga kejadian serupa, pada 4 Februari, 2 Juni, dan terbaru 4 September 2025.

Menanggapi hal itu, Ketua Inisiatif Strategis Transportasi (Instran), Budi Susandi, menilai pemerintah dan pemangku kepentingan terkait tidak serius menangani persoalan ini.

Tiga gardu tol mengalami kerusakan akibat terjadinya kecelakaan di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, KM 41+400 Jalan Tol Jagorawi arah Jakarta, Kamis (4/9/2025) pukul 02.35 WIB.

Budi bahkan menilai setiap kecelakaan hanya dijadikan rutinitas tanpa evaluasi yang memadai.

"Setiap kecelakaan seperti ini sebenarnya tidak ditanggapi dengan serius. Seharusnya setiap kejadian dievaluasi, lalu dibuat rekomendasi supaya tidak terulang," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (4/9/2025).

Menurut Budi, kendaraan kerap dijadikan kambing hitam, misalnya dengan alasan rem blong. Padahal, kendaraan tidak bisa tiba-tiba rusak di lokasi kejadian.

Petugas kepolisian sedang mengevakuasi truk fuso yang mengalami kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi 2, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (2/6/2025).

"Kendaraan itu dipakai sebelumnya. Seharusnya dilakukan perawatan dan servis sesuai jadwal. Ada aturan uji berkala setiap enam bulan. Pertanyaannya, apakah kewajiban itu benar-benar dijalankan oleh pemilik kendaraan?" ucapnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.