ESDM Bongkar Sengkarut Kelangkaan BBM di SPBU Shell dan BP AKR
Kelangkaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik swasta terus terjadi. Pengendara belum bisa membeli produk-produk dari Shell maupun BP AKR.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun mulai buka suara, mengenai situasi yang ada sekarang.
Menurut mereka banyak konsumen di Tanah Air yang tidak lagi menggunakan BBM subsidi dari Pertamina.
“Terjadi shifting yang tadinya dari subsidi Pertalite, menjadi nonsubsidi. Menurut hitungan kami shifting terjadi sekitar 1,4 juta kiloliter,” ungkap Yuliot Tanjung, Wakil Menteri ESDM di Antara, Kamis (04/09).

Lebih jauh Yuliot menuturkan, perubahan tersebut terjadi karena pembelian Pertalite sekarang diwajibkan menggunakan QR Code.
Ia menilai penggunaan QR Code yang menyebabkan BBM di Shell maupun BP AKR semakin banyak peminat.
“Dari subsidi ke nonsubsidi juga yang menyebabkan ada peningkatan permintaan untuk badan usaha swasta,” ia melanjutkan.
Kendati demikian pemerintah disebut tidak akan tinggal diam. Mereka berencana membahas soal kelangkaan BBM Shell dan BP AKR.
Nantinya pembahasan tersebut akan melibatkan sejumlah pihak. Seperti Pertamina maupun pengelola SPBU swasta di Tanah Air.
Selain itu Kementerian ESDM turut berupaya menyesuaikan kebutuhan impor dari pengelola SPBU swasta dengan Pertamina.
Pasalnya Yuliot mengatakan, kuota impor berkaitan dengan neraca perdagangan Indonesia. Sehingga harus dirembukan bersama-sama.
Selanjutnya Kementerian ESDM telah memegang data soal jumlah impor BBM oleh Pertamina maupun Shell, BP AKR sampai Vivo.
“Kami juga memperhatikan neraca komoditas. Jangan sampai neraca komoditas yang sudah disepakati itu ada kelebihan,” tegas Yuliot.
Sudah Dua Kali Kejadian
Sekadar mengingatkan, kelangkaan BBM di SPBU Shell serta BP AKR bukan kali pertama terjadi di tahun ini.

Sebelumnya pada awal 2025 hal serupa turut terjadi. Para pengendara motor maupun mobil tidak bisa membel Shell Super, V-Power, BP 92 hingga BP Ultimate.
Memaksa mereka memboyong BBM di SPBU lain. Seperti ke Vivo atau menggunakan produk Pertamina.
Kini peristiwa serupa kembali terulang di sejumlah daerah. Terkhusus di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
“Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia untuk memastikan ketersediaan produk BBM di jaringan SPBU Shell,” kata Ingrid Siburian, President Director dan Managing Director Mobility Shell Indonesia dalam keterangan yang diterima KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Banyak pihak berharap kelangkaan BBM di SPBU Shell serta BP AKR segera berakhir. Sehingga mereka dapat menggunakan bahan bakar berkualitas.