Pemerintah Jelaskan Alasan Kelangkaan BBM di SPBU Swasta

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan, penerapan QR Code pada pembelian Pertalite di SPBU Pertamina membuat pola konsumsi masyarakat bergeser.
Kebijakan itu mendorong sebagian pengguna beralih dari Pertalite yang bersubsidi ke BBM non-subsidi. Akibatnya, permintaan di SPBU swasta, seperti Shell dan BP, melonjak dan membuat pasokan ikut tertekan.
“Ini kan Pertamina mewajibkan menggunakan QR Code, sementara masyarakat, karena itu perlu mendaftar, kemudian mereka juga mungkin cc kendaraannya tidak sesuai, sehingga terjadi shifting yang tadinya dari subsidi, Pertalite, menjadi non-subsidi,” ujarnya, Rabu (3/9/2025).
Ilustrasi SPBU Shell.
"Sehingga ada peningkatan permintaan (terhadap BBM swasta)," lanjut Yuliot.
Menurut perhitungannya, kebijakan QR Code telah mendorong peralihan konsumsi Pertalite ke BBM non-subsidi hingga 1,4 juta kiloliter (KL).
“Jadi itu yang menyebabkan ada peningkatan permintaan (BBM) untuk badan usaha swasta,” kata Yuliot.
Untuk mengatasi kelangkaan pasokan, pemerintah menyiapkan penyesuaian alokasi BBM antara SPBU swasta dan Pertamina. Kebijakan ini merupakan arahan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Sebelumnya, pihak Shell Indonesia memberikan penjelasan terkait ketersediaan BBM di jaringan SPBU mereka.
President Director & Managing Director Mobility, Shell Indonesia, Ingrid Siburian, menyampaikan bahwa sejumlah produk BBM saat ini tidak tersedia hingga waktu yang belum dapat dipastikan.
“Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa produk BBM Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ tidak tersedia di beberapa jaringan SPBU Shell hingga waktu yang belum dapat dipastikan," kata dia dalam keterangan tertulis.
Ilustrasi SPBU BP AKR.
"SPBU Shell tetap melayani para pelanggan dengan produk BBM Shell V-Power Diesel dan layanan lainnya, termasuk Shell Select, Shell Recharge, bengkel, dan pelumas Shell,” tambah Inggrid.
Ia menegaskan bahwa Shell Indonesia terus berupaya memastikan kelancaran distribusi serta berkoordinasi dengan Kementerian ESDM untuk menjaga ketersediaan produk BBM di seluruh jaringan.
“Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia untuk memastikan ketersediaan produk BBM di jaringan SPBU Shell. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” ujar Ingrid.
Adapun informasi terbaru mengenai ketersediaan produk BBM Shell dapat diakses melalui tautan www.shell.co.id/Ketersediaan-BBM
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.