ESDM Temukan Jawaban Kenapa Stok BBM SPBU Shell & BP Kosong

ESDM Temukan Jawaban Kenapa Stok BBM SPBU Shell & BP Kosong

Teka-teki penyebab kosongnya stok bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Shell dan BP mulai terjawab.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Yuliot Tanjung mengungkap penggunaan QR Code di SPBU Pertamina menjadi salah satu penyebab kosongnya stok BBM di SPBU milik Shell dan BP.

"Ini kan Pertamina kan mewajibkan menggunakan QR code Pertamina. Itu sementara masyarakat karena itu perlu mendaftar, kemudian mereka juga mungkin CC kendaraannya tidak sesuai, terjadi shifting yang tadinya dari subsidi pertalite itu menjadi nonsubsidi," kata Yuliot, kepada di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/9).

Wamen Yuliot mengungkapkan peralihan pengguna BBM subsidi Pertalite Pertamina ke BBM nonsubsidi di SPBU swasta itu nilainya tidak kecil.

"Menurut hitungan kami, shifting yang terjadi sekitar 1,4 juta kiloliter. Jadi itu yang menyebabkan ada peningkatan permintaan di badan usaha swasta," tutur Yuliot.

Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Laode Sulaeman membenarkan masyarakat kini tidak lagi sepenuhnya bergantung pada BBM subsidi.

Menurutnya, ada pola pergeseran konsumsi yang terlihat dari meningkatnya pembelian BBM dengan RON di atas 90, termasuk melalui SPBU swasta. "Mereka juga shifting ke jenis BBM di atas RON 90, termasuk di SPBU swasta," ujar Laode.

Untuk mengantisipasi kekosongan di SPBU swasta, Kementerian ESDM berencana akan memanggil badan usaha penyedia BBM pada pekan depan. ESDM juga akan melakukan penyelarasan impor BBM Pertamina dengan perusahaan swasta. (*)