Top 5+ Cara Menjawab Pertanyaan ‘Kapan Nikah?’ Saat Lebaran

Kapan nikah, cara menjawab pertanyaan kapan nikah, pertanyaan saat lebaran, Pertanyaan kapan nikah, pertanyaan basa basi saat Lebaran, 5 Cara Menjawab Pertanyaan ‘Kapan Nikah?’ Saat Lebaran, 1. Tarik napas, 2. Cerna pertanyaan dengan tenang, 3. Jangan dianggap serius, 4. Balas dengan candaan, 5. Minta doa, 6. Sampaikan kalau keberatan

Lebaran menjadi momen berkumpul bersama dengan sanak saudara yang lama tidak berjumpa. 

Di tengah kehangatan suasana tersebut, seringkali muncul pertanyaan yang dianggap sensitif bagi sebagian orang, salah satunya adalah, “Kapan nikah?”. 

Bagi yang belum memiliki pasangan atau belum merencanakan pernikahan, pertanyaan ini bisa terasa mengganggu.

Cara Menjawab Pertanyaan "Kapan Nikah?"

Psikolog Klinis Maria Fionna Callista membagikan beberapa tips untuk menghadapi pertanyaan ini dengan santai dan tanpa emosi. Simak selengkapnya

1. Tarik napas

Sebelum menjawab, Fionna mengimbau untuk mengambil napas sejenak agar tidak langsung bereaksi secara emosional.

Cara ini dianggap juga bisa membuat suasana hati lebih tenang dan tidak cepat emosi. 

“Aku selalu menyarankan untuk tarik napas dulu sebelum menjawab. Jadi tidak langsung reaktif untuk ingin jawab,” jelas Fionna saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (29/3/2025).

2. Cerna pertanyaan dengan tenang

Alih-alih langsung menjawab dengan perasaan tersinggung, coba pahami maksud dari pertanyaan tersebut.

Tidak semua orang menanyakan hal tersebut dengan maksud serius, adapun orang yang hanya sekadar bercanda. Setelah kamu mencerna pertanyaannya, maka kamu bisa sesuaikan jawabannya. 

“Coba untuk cerna pertanyaan, pahami pertanyaan dan maksudnya apa. Proses pencernaan ini agar tidak mudah terpancing emosi saat mendapat pertanyaan yang sensitif,” katanya.

3. Jangan dianggap serius

Fionna menekankan, sebagian besar pertanyaan ini hanyalah bentuk basa-basi dalam budaya Timur. 

Apabila ada pertanyaan yang sensitif, sebaiknya jangan dicerna mentah-mentah agar pikiran tetap tenang dan mencegah stress. Oleh karena itu, tidak perlu menganggapnya terlalu serius.

“Pertanyaan-pertanyaan tersebut kebanyakan hanya bentuk basa-basi orang budaya Timur. Jangan sampai langsung menoreh ego dan dimasukkan ke hati,” ujarnya.

4. Balas dengan candaan

Jika yang bertanya adalah anggota keluarga yang santai atau sekadar bercanda, kita bisa menanggapinya dengan humor.

Respon dengan candaan juga menjadi bentuk pengalihan topik, agar tidak terus dilontarkan pertanyaan serupa.

“Kalau saudaranya bisa diajak bercanda atau bertanyanya memang bercanda, silahkan dibalas dengan lelucon juga,” tutur Fionna.

5. Minta doa

Salah satu respons bijak yang bisa kamu berikan, yaitu dengan meminta doa dari saudara. 

Cara ini dapat membuat suasana lebih hangat dan tidak terus ditanyakan hal-hal yang dianggap personal.

“Daripada tersulut emosi dan menunjukkan kalau tersindir, jawab saja dengan meminta doa dari saudara yang bertanya,” pungkasnya.

6. Sampaikan kalau keberatan

Apabila saudara atau keluarga bertanya berbagai hal yang sudah di luar batas, kamu berhak untuk menyampaikan kalau keberatan.

Ia menyatakan, tidak perlu ragu untuk menyampaikan kalau keberatan. Harapannya cara ini membuat pihak keluarga memahami bahwa topik tersebut sudah sangat sensitif dan tidak sepatutnya ditanyakan.