Tanda Transmisi Mobil Matik Overheating Saat Dioperasikan

Jamaludin, Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mengatakan, gejala overheat pada transmisi matik tidak langsung terasa seperti pada mesin ICE, sehingga pengemudi perlu lebih waspada.
“Pengemudi tak bisa mengetahui kondisi suhu oli transmisi matik yang sesungguhnya, karena keterbatasan indikator, yang dirasakan saat terjadi overheat adalah performanya menurun,” ucap Jamal kepada Kompas.com, belum lama ini.
Meski demikian, Jamal mengatakan transmisi matik dilengkapi sensor suhu untuk memberikan informasi kepada transmission control module (TCM). Sehingga sistem dapat mengambil langkah antisipasi saat terjadi overheat.
“Ketika suhu oli matik mengalami panas berlebih, kemampuannya dalam mentransfer tenaga akan berubah, maka secara sistem performa transmisi akan dibatasi, sehingga tidak terjadi panas yang semakin tinggi dan memperparah kerusakan,” ucap Jamal.
“Dalam pemeriksaan secara visual, automatic transmission fluid (ATF) akan berubah warna menjadi kehitaman dan terdapat bau terbakar, oli yang masih bagus warnanya merah dan memiliki aroma khas,” ucap Jamal.
Dengan demikian, menurut Jamal penggantian oli transmisi matik perlu dilakukan secara rutin atau bila kualitasnya memang sudah menurun, seperti gejala yang disebutkan di atas.
“Selain itu, penyebab utama terjadinya overheat adalah volume oli transmisi matik kurang, karena akan terjadi gangguan aliran akibat adanya udara yang ikut bersirkulasi, ini juga akan mengakibatkan penurunan performa secara drastis,” ucap Jamal.
Setelah mengetahui tanda transmisi matik mengalami overheat, konsumen perlu waspada dengan mengganti oli secara teratur dan tidak memaksakan pengoperasian dengan beban berat atau putaran tinggi dalam waktu lama.