Thailand Kalah dari China di Piala Asia U17 2025, Cedera dan Keracunan Makanan Jadi Alasan

Piala Asia U17 2025, Timnas U17 Thailand, timnas U17 Thailand, Thailand vs China, Thailand Kalah dari China di Piala Asia U17 2025, Cedera dan Keracunan Makanan Jadi Alasan

Pelatih tim nasional U17 Thailand, Jadet Meelarp, memberikan tanggapan setelah timnya mengalami kekalahan dari China dan tersingkir di Piala Asia U17 2025.

Timnas U17 Thailand harus menelan kekalahan 0-2 saat menghadapi Timnas U17 China pada pertandingan ketiga Grup A Piala Asia U17 2025 di Okadh Sports Club Stadium pada Rabu (9/10/2025).

"Pertama-tama, saya ingin meminta maaf kepada seluruh penggemar karena tidak berhasil dalam tim yang selama ini kami bela," ujar Jadet Meelarp, seperti yang dilansir dari THSport.

"Di kompetisi Asia, kami mungkin terlalu percaya diri untuk bermain menyerang melawan mereka, tetapi ternyata kami bertemu dengan tim yang lebih kuat secara fisik."

"Ketika tubuh pemain dipukul keras atau menggunakan banyak tenaga, itu membuat sulit untuk menerapkan taktik yang direncanakan untuk mereka mainkan," jelasnya.

"Kami bermain di turnamen Asia ini. Saya yakin para pemain sudah belajar dan tahu potensi mereka, dan mereka masih perlu banyak berkembang," kata Jadet Meelarp.

"Saya ingin FAT, pemerintah, atau lembaga lain menyesuaikan struktur pemain muda kami. Jika tidak, kami tetap tidak bisa bersaing dengan mereka."

Pelatih yang berusia 53 tahun ini menilai liga usia muda di Thailand masih mengandalkan tim sekolah, sedangkan negara lain menggunakan pemain klub profesional.

"Ketika datang ke turnamen ini, kami melihat bahwa setiap tim sangat profesional, baik dari segi persiapan tim maupun hal-hal lainnya. Kami masih jauh tertinggal dari mereka," ujarnya.

Jadet Meelarp juga menyatakan bahwa saat bermain di turnamen ASEAN, timnya masih kompetitif tetapi hal ini berbeda ketika mereka naik tingkat.

"Jadi kami harus memilih untuk menendang bola jauh dan membiarkannya begitu saja. Pemain kami masih belum bisa bersaing di bawah tekanan."

"Ini membuat perbedaan dalam kekuatan, stamina, kecepatan bola, pemikiran, dan tubuh masih belum cukup baik, dan kami harus meningkatkan dan memperbaikinya," tutupnya.