Panduan Makan Setelah Keracunan Makanan agar Cepat Pulih

Keracunan makanan adalah kondisi umum yang terjadi ketika makanan atau minuman terkontaminasi oleh patogen seperti bakteri, virus, atau parasit.
Langkah awal: Istirahatkan perut
Pentingnya tetap terhidrasi
Diare dan muntah menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan. Untuk mencegah dehidrasi, mulailah dengan mengisap es batu atau minum air dalam tegukan kecil.
- Teh tanpa kafein
- Kaldu ayam atau sayuran
Jenis makanan yang aman dikonsumsi
Setelah gejala mereda dan Anda mulai merasa lapar, konsumsi makanan yang lembut dan mudah dicerna. Hindari makanan berlemak, tinggi serat, atau berbumbu tajam. Makanan yang dianjurkan meliputi:
- Pisang
- Apel saus (applesauce)
- Roti tawar atau toast
- Sereal
- Kentang tumbuk
- Nasi putih
- Bubur oatmeal
- Putih telur
- Madu
Obat alami dan probiotik
Anda bisa mencoba teh jahe untuk meredakan mual. Setelah merasa lebih baik, konsumsi yogurt alami atau suplemen probiotik selama dua minggu dapat membantu memulihkan flora usus yang sehat.
Perawatan tambahan
- Tunda menyikat gigi: Asam lambung dari muntah dapat merusak enamel gigi. Sebaiknya berkumur dengan larutan air dan baking soda terlebih dahulu.
- Mandi: Mandi dapat membantu membersihkan tubuh dari bakteri yang mungkin menempel.
- Istirahat cukup: Tubuh memerlukan energi untuk pulih sepenuhnya.
Makanan dan minuman yang harus dihindari saat keracunan
- Alkohol
- Kafein (kopi, soda, minuman energi)
- Makanan pedas, berminyak, atau tinggi serat
- Produk susu
- Jus buah
- Makanan berbumbu kuat
- Nikotin

Puluhan siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan dilarikan ke rumah sakit diduga keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (5/5/2025).
Penyebab umum keracunan makanan
- Norovirus (terutama pada tiram, buah, dan sayuran)
- Salmonella (telur, daging, produk susu)
- Clostridium perfringens (daging dan unggas)
- Campylobacter (daging mentah, air tercemar)
- Staphylococcus (produk hewani seperti susu dan telur)
Siapa yang berisiko tinggi jika keracunan?
- Anak-anak dan bayi: Risiko dehidrasi tinggi dan rentan terhadap botulisme serta E. coli.
- Ibu hamil: Infeksi seperti listeria bisa membahayakan janin.
- Lansia (usia 65+): Risiko komplikasi serius seperti gagal ginjal akibat E. coli.
- Penderita penyakit kronis: Misalnya diabetes, HIV, atau pasien kemoterapi.
Kapan harus menghubungi dokter?
- Diare lebih dari 3 hari
- Feses berdarah
- Sakit perut hebat
- Pandangan kabur
- Lemah otot atau pusing berlebihan