Bisa Racuni Keluarga! Ini Bahaya Masak dengan Wajan atau Panci Karatan

Ilustrasi mencuci wajan, Dampak Kesehatan Jika Memasak dengan Peralatan Karatan, Kapan Peralatan Berkarat Harus Dibuang?, Bagaimana Kalau Karatnya Masih Sedikit?, Gunakan Alternatif yang Lebih Aman
Ilustrasi mencuci wajan

Banyak orang masih menggunakan wajan, panci, atau loyang yang sudah berkarat dengan alasan sayang dibuang. Padahal, peralatan dapur yang berkarat bisa membawa risiko serius bagi kesehatan.

Masalahnya, karat sering dianggap sekadar noda yang tidak berbahaya, padahal ada banyak alasan mengapa kita harus lebih waspada. Karat adalah oksida besi yang terbentuk ketika besi atau baja terkena oksigen dan kelembapan.

Proses ini bisa dipercepat jika peralatan dapur tidak dikeringkan dengan baik setelah dicuci atau disimpan di tempat yang lembap. Awalnya mungkin hanya terlihat bercak kecil, tapi lama-lama bisa meluas, merusak permukaan, dan membuat alat dapur tidak aman digunakan.

Dampak Kesehatan Jika Memasak dengan Peralatan Karatan

1. Kontaminasi Besi & Risiko Keracunan Logam

Karat bisa terlepas dan ikut tercampur ke dalam makanan. Memang, tubuh kita membutuhkan zat besi, tapi jika jumlahnya berlebihan bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Kelebihan zat besi atau iron overload dapat menyebabkan gangguan organ dalam jangka panjang, terutama pada pria dewasa dan wanita yang sudah menopause.

Selain itu, mengonsumsi karat dalam jumlah banyak bisa memicu gangguan pencernaan seperti mual, muntah, kram perut, hingga diare.

2. Tempat Berkembangnya Bakteri

Permukaan berkarat memiliki banyak pori dan retakan yang bisa menjadi sarang bakteri berbahaya seperti E. coli atau Salmonella. Jika digunakan untuk memasak, risiko keracunan makanan bisa meningkat.

3. Mengganggu Rasa dan Kualitas Masakan

Masakan yang dimasak dengan panci atau wajan berkarat sering kali terasa ada sensasi logam yang tidak sedap. Selain itu, permukaan yang sudah rusak juga membuat panas tidak merata sehingga kualitas masakan jadi kurang optimal.

Ahli ilmu pangan Dr. Bryan Quoc Le pernah menjelaskan mengenai risiko peralatan berkarat pada wawancara dengan Delish.

Ia mengatakan jika makanan yang sangat asam, terutama yang mengandung bahan jeruk atau asam sitrat, bersentuhan dengan peralatan berkarat, karat bisa larut dan meningkatkan kandungan logam berat pada makanan dengan cepat.

“Ini akan meningkatkan risiko keracunan logam dalam jangka panjang,” kata dia.

Artinya, jika kamu sering memasak makanan berkuah asam atau bersaus tomat di panci berkarat, risiko paparan logam berat bisa jauh lebih besar.

Pendapat senada juga datang dari toksikolog James H. Woods, PhD dari Universitas Washington yang dikutip oleh Prevention.

“Saya belum menemukan penelitian yang menunjukkan masalah kesehatan serius akibat memasak dengan peralatan berkarat, tapi untuk apa ambil risiko? Saya pribadi akan membeli peralatan baru,” ujarnya.

Dengan kata lain, meski bukti ilmiah yang menguatkan risikonya masih terbatas, lebih baik kita mencegah dengan membuang peralatan berkarat yang kondisinya sudah parah.

Kapan Peralatan Berkarat Harus Dibuang?

Tidak semua karat berarti alat dapur harus langsung dibuang. Namun, ada kondisi tertentu yang membuat peralatan tidak lagi layak pakai:

  • Karat sudah tebal dan menyebar di banyak bagian.
  • Permukaan alat masak terkelupas atau retak, sehingga semakin sulit dibersihkan.
  • Fungsi alat masak terganggu, misalnya tidak rata lagi saat digunakan.

Jika kondisinya seperti di atas, jangan ragu untuk membuangnya. Lebih baik kehilangan satu panci daripada mengambil risiko kesehatan keluarga.

Bagaimana Kalau Karatnya Masih Sedikit?

Untuk peralatan berbahan besi tuang (cast iron) atau baja karbon, karat tipis sebenarnya bisa dihilangkan. Caranya:

  1. Gosok bagian yang berkarat dengan sabut kawat (steel wool) hingga bersih.
  2. Cuci dan keringkan dengan sempurna.
  3. Olesi seluruh permukaan dengan minyak sayur tipis-tipis.
  4. Panaskan di oven suhu 200°C selama sekitar satu jam untuk membentuk lapisan pelindung (seasoning).

Setelah itu, selalu keringkan peralatan setelah dicuci dan simpan di tempat kering. Bisa juga diolesi sedikit minyak untuk mencegah karat kembali muncul.

Gunakan Alternatif yang Lebih Aman

Kalau memungkinkan, gunakan peralatan dapur yang lebih tahan karat seperti stainless steel, enamel, kaca, atau titanium. Selain lebih aman, peralatan ini juga lebih tahan lama jika dirawat dengan benar.