Pria China Diselamatkan di Gunung Fuji, Setelah 4 Hari Terjebak Lagi karena Cari HP

KOMPAS.com – Sebuah kisah unik namun memprihatinkan datang dari seorang pendaki asal China yang mendaki Gunung Fuji, Jepang.
Dalam waktu kurang dari satu minggu, ia harus diselamatkan dua kali oleh tim penyelamat.
Peristiwa bermula pada 22 April 2025, ketika pria berusia 27 tahun tersebut melakukan pendakian.
Pria itu mengalami gejala penyakit akibat ketinggian, seperti lemas dan mual. Selain itu, crampon—rangka logam berduri yang dipasang di sepatu untuk berjalan di atas es dan salju—yang digunakannya lepas.
Kondisi tersebut memaksanya menghubungi polisi untuk meminta pertolongan.
Ia akhirnya dievakuasi oleh tim penyelamat menggunakan helikopter.
Kembali ke Gunung Fuji
Anehnya, bukannya kapok, hanya empat hari setelah diselamatkan, pria tersebut kembali mendaki Gunung Fuji pada Sabtu (26/4/2025).
Rupanya, ia nekat naik lagi demi mengambil ponsel dan barang-barangnya yang tertinggal di pendakian sebelumnya.
Dikutip dari NBC News, pendaki yang merupakan mahasiswa di Jepang ini kembali ditemukan dalam kondisi memprihatinkan.
Ia terlihat tergeletak di jalur setapak oleh seorang pendaki lain, yang kemudian melapor ke polisi di Prefektur Shizuoka.
"Dia dilaporkan terbaring di tanah dan gemetar karena luka lecet," kata pihak kepolisian.
Keesokan harinya, tim penyelamat mengevakuasi pria tersebut menggunakan tandu, lalu dibawa turun menggunakan helikopter.
Dikutip dari CBS News, Polisi menduga ia kembali menderita penyakit ketinggian.
Hingga kini, belum diketahui apakah ia berhasil mengambil kembali ponsel yang tertinggal.
Perlu diketahui, pria tersebut melakukan pendakian di luar musim pendakian resmi Gunung Fuji, yang hanya dibuka dari Juli hingga awal September.
Meskipun tidak ada denda atau biaya penyelamatan yang dikenakan, pendakian di luar musim sangat tidak dianjurkan.
Polisi di Prefektur Shizuoka mengimbau masyarakat agar tidak nekat mendaki sebelum musim resmi dibuka.
Selain cuaca yang tidak menentu, jalur pendakian masih tertutup salju dan fasilitas medis belum beroperasi.
Kasus ini pun menjadi sorotan di media sosial, di mana warganet ramai-ramai mendesak agar mahasiswa tersebut dikenai sanksi denda setidaknya untuk penyelamatan keduanya.