Ribuan Pendaki Rayakan HUT RI di Gunung Bawakaraeng, 65 Dievakuasi, 1 Tewas

Seorang pendaki bernama Irfan (24), warga BTN Harvana, Kecamatan Taneteriattang Barat, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, meninggal dunia akibat hipotermia saat melakukan pendakian ke Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, dalam rangka perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Korban dilaporkan mulai mengalami gejala hipotermia berat ketika berada di Pos 8 jalur pendakian Gunung Bawakaraeng.
Tim Search and Rescue (SAR) yang bertugas sempat melakukan evakuasi, namun nyawa Irfan tidak tertolong.
“Ia dinyatakan meninggal dunia oleh tim Biddokkes Polda Sulsel yang turut bergabung bersama kami dalam Siaga Merah Putih,” kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, Andi Sultan, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan singkat, Minggu (17/8/2025).
Menurut Andi, korban menghembuskan napas terakhir saat dievakuasi dari Pos 6 menuju Pos 5 sekitar pukul 17.00 WITA. Jasad Irfan berhasil diturunkan ke kaki Gunung Bawakaraeng pada pukul 19.30 WITA, sebelum kemudian dibawa ke rumah duka di Bone untuk disemayamkan.
Ribuan Pendaki Rayakan HUT RI di Gunung Bawakaraeng
Gunung Bawakaraeng yang memiliki ketinggian 2.830 meter di atas permukaan laut (mdpl) menjadi lokasi favorit pendaki untuk melaksanakan upacara HUT Kemerdekaan RI setiap 17 Agustus.
Pada momentum tahun ini, jumlah pendaki mencapai angka ribuan. Data dari Posko Induk Lembanna mencatat sebanyak 4.068 pendaki telah melakukan registrasi hingga pukul 06.00 WITA, Minggu (17/8/2025).
Sementara itu, total 4.172 pendaki tercatat dalam laporan Tim SAR Gabungan Siaga Merah Putih Gunung Bawakaraeng.
Namun, perayaan tersebut diwarnai insiden. Kondisi cuaca ekstrem dengan suhu dingin di malam hari membuat ratusan pendaki mengalami gangguan kesehatan.
“Hingga pagi ini kami mencatat ada 25 pendaki yang mengalami masalah saat melakukan pendakian. Sementara jumlah pendaki yang kami data telah mencapai 4.068 orang,” ujar Andi Sultan.
Seiring berjalannya waktu, jumlah pendaki yang mengalami masalah bertambah. Total 65 pendaki Gunung Bawakaraeng dievakuasi karena mengalami hipotermia, kelelahan, cedera kaki, hingga masalah kesehatan seperti maag dan asam lambung.
“65 orang pendaki Gunung Bawakaraeng dievakuasi,” kata Andi Sultan menegaskan.
Risiko Hipotermia di Gunung Bawakaraeng
Seorang pendaki tengah diberikan pengobatan medis setelah berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan dari puncak gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Minggu, (17/8/2025).
Gunung Bawakaraeng berlokasi di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Nama Bawakaraeng dalam bahasa Makassar berarti “Mulut Raja atau Dewa”.Gunung ini dikenal sebagai gunung berapi yang sudah tidak aktif, dengan jalur utama pendakian melalui Malino.
Perjalanan menuju puncak biasanya ditempuh dalam waktu 2–3 hari. Suhu udara di malam hari dapat turun hingga 10 derajat Celsius, sementara pada siang hari berkisar antara 20–25 derajat Celsius.
Kondisi inilah yang sering menjadi penyebab pendaki mengalami hipotermia jika tidak membawa perlengkapan memadai.
Hipotermia merupakan kondisi penurunan suhu tubuh drastis akibat paparan dingin dalam waktu lama. Tanpa penanganan cepat, kondisi ini dapat berujung fatal, seperti yang dialami korban.
Tim SAR Gabungan Siaga Merah Putih Gunung Bawakaraeng dikerahkan selama momentum HUT RI ke-80.
Tim terdiri dari 326 personel yang berasal dari unsur TNI, Polri, Basarnas, BPBD, PMI, serta relawan dari berbagai kampus dan organisasi SAR. Total terdapat 87 instansi dan organisasi yang terlibat dalam operasi ini.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul " dan Tribun-Timur.com dengan judul "Tragedi HUT RI ke-80 di Gunung Bawakaraeng, 65 Pendaki Dievakuasi 1 Meninggal Dunia"
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!