Kado HUT RI ke-80, Pertamina Resmi Produksi Bahan Bakar Pesawat dari Minyak Jelantah

Pertamina turunkan harga avtur
Pertamina turunkan harga avtur

PT Pertamina (Persero) memberikan kado untuk HUT RI ke-80, dengan memulai produksi Sustainable Aviation Fuel (SAF), atau bahan bakar penerbangan berbasis limbah minyak goreng alias used cooking oil (UCO), di Kilang Pertamina Cilacap.

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri memastikan, produk SAF ini telah melalui proses pengujian sehingga mampu mengurangi emisi karbon hingga 84 persen dibandingkan bahan bakar avtur konvensional.

Selain sebagai inovasi teknologi dari Pertamina, SAF juga merupakan langkah strategis untuk ketahanan energi, keberlanjutan lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

"Pencapaian inovasi ini sebagai wujud kontribusi Pertamina untuk Indonesia. Bahkan, menjadikan Pertamina SAF sebagai produk SAF pertama di Indonesia dan Asia Tenggara," kata Simon dalam keterangannya, Senin, 18 Agustus 2025.

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri

Dalam produksi SAF ini, Simon menegaskan bahwa pihaknya telah mengantongi sertifikasi internasional Sustainability and Carbon Certification (ISCC) dan Roundtable on Sustainable Biomaterials (RSB). Kedua sertifikasi itu memastikan bahwa bahan bakar SAF ini telah memenuhi standar keberlanjutan global.

Hal senada juga diutarakan oleh Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso. Menurutnya, dengan memanfaatkan limbah minyak goreng atau jelantah, Pertamina turut melakukan pemberdayaan masyarakat lewat pemanfaatan minyak goreng bekas pakai.

"Selain bermanfaat untuk masa depan lingkungan, program SAF ini membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat melalui pemanfaatan minyak jelantah," kata Fadjar.

Dia menambahkan, selain mengajak keterlibatan masyarakat dalam mengumpulkan minyak jelantah, Pertamina juga menggandeng Pertamina Foundation, Patra Jasa, dan Pertamina Group dari berbagai pihak, untuk mengedukasi serta menyediakan titik pengumpulan minyak jelantah di berbagai daerah.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso

"Pengumpulan minyak jelantah bukan hanya bermanfaat bagi sektor energi, tetapi juga menciptakan potensi pendapatan tambahan bagi masyarakat," ujarnya.