Top 6+ Jet Tempur Paling Hemat Bahan Bakar di Dunia, Indonesia Punya Salah Satunya

Efisiensi bahan bakar bukan hanya soal menghemat biaya, tetapi juga menentukan seberapa lama jet tempur bisa bertahan di udara dan seberapa jauh ia mampu menjangkau medan operasi. Dalam laporan pertahanan terbaru, disebutkan bahwa pesawat tempur modern bisa menghabiskan lebih dari 20.000 liter bahan bakar per jam saat menjalankan misi. Maka tak heran jika teknologi penghematan bahan bakar kini menjadi salah satu fokus utama industri pertahanan global.
Selain mengurangi kebutuhan pengisian bahan bakar di udara, efisiensi ini juga berperan langsung dalam strategi tempur dan keberlanjutan operasional militer. Sejumlah jet generasi terbaru pun hadir dengan teknologi mesin, desain aerodinamis, hingga penggunaan material yang dirancang khusus untuk meminimalkan konsumsi bahan bakar.
Dilansir VIVA dair wionews Selasa, 19 Agustus 2025, berikut beberapa jet tempur canggih yang dikenal unggul dalam hal efisiensi bahan bakar:
1. Lockheed Martin F-35 Lightning II

VIVA Militer: Jet tempur siluman F-35 Lightning II militer Amerika Serikat
F-35 dikenal sebagai salah satu jet tempur paling populer saat ini. Pesawat ini menggunakan mesin Pratt & Whitney F135 dengan daya dorong 28.000 pon. Berkat desain siluman yang aerodinamis, F-35 mampu mengurangi hambatan udara sehingga konsumsi bahan bakar lebih efisien sekitar 10–15 persen dibandingkan pendahulunya. Dengan bahan bakar internal, jet ini bisa terbang lebih dari 1.200 km tanpa pengisian ulang.
2. F-22 Raptor dengan Teknologi Supercruise

VIVA Militer: Pesawat Siluman F-22 Raptor.
F-22 Raptor membawa fitur andalan bernama supercruise, yang memungkinkannya terbang pada kecepatan Mach 1,5 tanpa bantuan afterburner. Teknologi ini membuat konsumsi bahan bakar berkurang hingga 30–40 persen saat melaju dengan kecepatan tinggi. Dua mesin Pratt & Whitney F119, masing-masing dengan daya dorong 35.000 pon, menjadi tulang punggung kekuatan jet tempur siluman ini.
3. Saab JAS 39 Gripen, Murah dan Efisien

Saab Jas 39 Gripen
Gripen dari Swedia terkenal sebagai salah satu jet tempur dengan biaya operasional terendah di dunia. Menggunakan mesin RM12, pesawat ini membakar sekitar 2.900 kg bahan bakar per jam pada daya penuh. Dengan bobot kosong sekitar 6.800 kg, Gripen jauh lebih ringan dibandingkan pesaingnya. Menurut Stockholm Defence Review, biaya operasional per jam terbangnya 40 persen lebih murah dibandingkan jet tempur sekelasnya.
4. Dassault Rafale dengan Bahan Bakar Cerdas

Penampakan jet tempur Dassault Rafale milik Indonesia
Jet tempur asal Prancis ini memanfaatkan mesin Snecma M88 dengan daya dorong 50 kN. Keunggulannya ada pada kemampuan menggunakan campuran biofuel dan minyak tanah, yang tidak hanya menekan emisi karbon tetapi juga meningkatkan efisiensi bahan bakar. Laporan Air and Space mencatat bahwa Rafale menghemat hingga 20 persen bahan bakar pada misi jarak jauh, berkat mesin efisien dan desain aerodinamis yang mutakhir.
Sebagai informasi, Indonesia telah memesan sebanyak 42 unit jet tempur Rafale, dengan rincian 26 pesawat kursi tunggal dan 16 pesawat kursi ganda. Jet Rafale pertama dijadwalkan tiba di Indonesia pada awal tahun 2026.
5. Eurofighter Typhoon

VIVA Militer: Jet tempur Eurofighter Typhoon
Typhoon dirancang dengan material komposit yang mencapai 40 persen dari bobot total pesawat, mengurangi berat hingga 2.000 kg. Mesin EJ200 yang dimilikinya masing-masing menghasilkan daya dorong 20.000 lbs. Menurut Jane’s Defence Weekly, Typhoon mampu menghemat sekitar 12 persen bahan bakar saat jelajah, dengan jangkauan terbang hingga 2.900 km tanpa henti.
6. Sukhoi Su-57, Kebanggaan Rusia

Sukhoi Su-57 Felon
Sebagai jet tempur generasi kelima, Su-57 dibekali mesin terbaru Saturn Izdeliye 30 yang diklaim dapat mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 20 persen. Dengan kemampuan supercruise Mach 1,3, jet ini tidak perlu mengandalkan afterburner yang boros. Hasilnya, Su-57 bisa menempuh jarak hingga 3.500 km hanya dengan bahan bakar internal, menjadikannya salah satu jet tempur dengan daya jelajah terjauh.