Kapten Air India Diduga Matikan Sakelar Bahan Bakar hingga Sebabkan Pesawat Jatuh, Ini Tanggapan Maskapai dan Boeing

— Sebuah rekaman percakapan di kokpit pesawat Air India yang jatuh Ahmedabad, India, pada 12 Juni 2025 lalu, mengungkap dugaan mengejutkan.
Kapten Air India diduga memutus aliran bahan bakar ke mesin sesaat setelah lepas landas sehingga mengakibatkan pesawat jatuh dan menewaskan 260 penumpang.
Kabar ini dilaporkan Wall Street Journal pada Rabu (17/7/2025), mengutip pihak-pihak yang mengetahui penilaian awal pejabat Amerika Serikat atas penyelidikan kecelakaan pesawat Air India.
Percakapan Pilot Air India Terbongkar, Ada yang Mematikan Saklar Bahan Bakar
Dilansir dari Reuters, menurut laporan, first officer yang menerbangkan Boeing 787 Dreamliner saat itu, Clive Kunder (3.403 jam terbang), terdengar bertanya kepada kapten, Sumeet Sabharwal (15.638 jam terbang), mengapa sakelar bahan bakar dipindahkan ke posisi “cutoff” hanya beberapa detik setelah pesawat lepas landas.
Salah satu pilot terdengar di cockpit voice recorder bertanya, “mengapa mematikan bahan bakar,” sedangkan pilot lainnya menjawab bahwa ia tidak melakukannya.
Kronologi Hilangnya Tenaga Mesin Pesawat Air India hingga Jatuh
Tanpa pasokan bahan bakar, pesawat tujuan London itu kehilangan daya dorong dan mulai turun. Kamera CCTV menunjukkan ram air turbine, sumber energi cadangan, segera aktif tak lama setelah pesawat mengudara, indikasi jelas kehilangan tenaga mesin.
Meski begitu, di lokasi kecelakaan kedua sakelar bahan bakar ditemukan dalam posisi “run” dan terdapat tanda-tanda kedua mesin mencoba menyala kembali sebelum pesawat jatuh di ketinggian rendah.
Hasil Investigasi Nyatakan Tidak Ada Gangguan Mekanis di Pesawat Air India
Laporan awal yang dirilis Aircraft Accident Investigation Bureau (AAIB) India pada Sabtu (12/7/2025) lalu menyebut sakelar bahan bakar berpindah dari posisi run ke cutoff hanya dalam selisih satu detik, tetapi tidak dijelaskan bagaimana hal itu bisa terjadi.
CEO Air India, Campbell Wilson, dalam memo internal pada Senin (14/7/2025), menegaskan bahwa laporan awal tidak menemukan kerusakan mekanis atau masalah pemeliharaan.
Semua perawatan pesawat disebut telah dilakukan sesuai prosedur.
Respons Boeing dan Regulator
Setelah laporan awal itu keluar, Federal Aviation Administration (FAA) AS dan Boeing dikabarkan secara internal memberi pemberitahuan bahwa kunci sakelar bahan bakar di pesawat Boeing aman.
Hal ini dikonfirmasi dokumen yang dilihat Reuters serta empat sumber terkait.
Hingga berita ini ditulis, pihak AAIB India, Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA) India, Kementerian Penerbangan Sipil, Boeing, dan Air India belum memberikan tanggapan resmi atas laporan Wall Street Journal.
Meski belum ada kesimpulan final, laporan ini memunculkan tanda tanya besar terkait dugaan human error dalam jatuhnya pesawat Air India, salah satu kecelakaan udara paling mematikan tahun ini.