4 Langkah agar Korban Pelecehan Seksual Tidak Merasa Rendah Diri

Kasus pelecehan seksual selalu terjadi. Belakangan kasus pelecehan seksual yang menimpa siswi SMP Negeri di Depok menjadi ramai diperbincangkan. Korban diduga dilecehkan secara verbal oleh gurunya sendiri.
4 Langkah agar Korban Pelecehan Seksual Tidak Merasa Rendah Diri
Menanggapi kasus tersebut, psikolog Meity Arianty membagikan sejumlah langkah penting agar korban pelecehan tidak merasa rendah diri dan bisa memulihkan kembali kepercayaan dirinya.
1. Jangan hadapi sendiri, cari bantuan profesional
Sayangnya, banyak korban yang memilih diam karena takut atau merasa malu. Padahal, menurut Meity, memendam luka seorang diri justru bisa memperburuk kondisi mental.
Konsultasi dengan psikolog atau konselor bisa menjadi langkah awal pemulihan. Dengan bantuan profesional, korban akan mendapat ruang aman untuk menceritakan pengalaman dan diarahkan untuk pulih secara emosional.
2. Ingatlah ini bukan salah korban
Setelah mengalami pelecehan, perasaan bersalah kerap kali menghantui korban. Bahkan korban menyalahkan diri sendiri karena cara berpakaian, sikap, atau kondisi saat kejadian.
3. Izinkan diri melewati fase emosional
Rasa marah, kecewa, takut, atau bahkan malu bisa terus menghantui korban setelah pelecehan. Ia mengingatkan bahwa semua emosi ini valid dan wajar.
“Pasti butuh waktu, tidak apa-apa, sebab selama Anda berproses Anda akan melewati fase kekesalan, kemarahan, atau kesedihan akibat pelecehan itu,” jelas Meity.
Tidak perlu memaksa diri untuk cepat “move on”. Sebaliknya, beri waktu dan ruang untuk merasakan, memproses, dan perlahan-lahan menyembuhkan luka emosional tersebut. Setiap proses butuh waktu dan itu tidak apa-apa.
4. Lawan rasa takut, tegakkan keadilan
“Ingat bahwa Anda korban, sehingga yang Anda butuhkan adalah keberanian dan melakukan hal yang benar yaitu perjuangkan keadilan,” tutur dia.
Melapor, bersuara, atau mencari keadilan bisa menjadi cara untuk memulihkan rasa kontrol yang sempat hilang. Cara ini juga merupakan bentuk perlindungan terhadap diri sendiri dan orang lain.