Bahaya Water Hammer: Jangan Nyalakan Mesin Jika Kendaraan Terendam Banjir
Water hammer rentan terjadi pada kendaraan yang melibas atau terendam banjir. Simak selengkapnya!

Belakangan ini wilayah Jakarta dan sekitarnya tengah dilanda bencana banjir yang cukup parah. Bahkan, tidak sedikit kendaraan yang terendam air atau hanyut terbawa arus banjir.
Pemilik kendaraan yang terendam banjir sebaiknya tidak menyalakan kendaraannya sebelum diperiksa oleh mekanik profesional. Sebab, apabila dinyalakan berpotensi terkena water hammer. Lantas, apa itu water hammer?
Dilansir dari laman suzuki.co.id pada Rabu (5/3/2025), water hammer adalah kondisi saat air masuk ke dalam ruang bakar mesin dan area pelumasan. Air yang masuk tersebut tidak membantu sistem kompresi piston di combustion chamber.
Fungsi normal piston adalah memberikan tekanan di dalam ruang bakar terhadap bensin dan udara hingga terjadi pembakaran yang dipicu listrik dari busi. Namun, air yang masuk ke ruang bakar memiliki tekanan lebih tinggi hingga membuat stang piston bengkok atau mesin pecah.
Potensi air masuk ke dalam mesin bisa melalui dua cara, yaitu dari knalpot apabila ketinggian air lebih dari 50cm, serta masuk melalui filter udara atau biasa disebut hydrolocking. Selain itu, air juga bisa mencapai area pelumasan mesin, bercampur dengan oli, dan menciptakan panas berlebih, hingga membuat komponen mesin rusak.
Efek Kerusakan Water Hammer

Berdasarkan pengertiannya, tentu water hammer tidak bisa dianggap sepele dan harus menjadi perhatian. Water hammer biasa terjadi ketika mobil menerobos banjir hingga air masuk ke dalam mesin. Selain itu, mobil yang terendam banjir dalam kondisi mesin mati dan diam, kemudian dinyalakan tanpa diperiksa terlebih dahulu juga rentan terkena water hammer.
Setidaknya, terdapat tiga dampak buruk apabila mobil mengalami water hammer. Berikut penjelasannya:
- Kerusakan stang piston: Hal paling lumrah terjadi adalah bengkoknya stang piston. Air yang masuk akan memberikan dorongan kuat berlawanan dari gerakan piston. Karena yang terkompresi adalah air bukan udara, maka stang piston mengalami bengkok.
- Kebocoran mesin: Pada bagian sambungan mesin sangat rentan terhadap kebocoran. Kemunculan bocor tidak terjadi secara langsung, melainkan sedikit demi sedikit. Seiring berjalannya waktu, jika tidak segera ditangani kebocoran bisa menjadi besar.
- Mobil tidak bisa menyala: Sistem pembakaran yang tidak berjalan dengan baik menjadi penyebab utama mesin mobil tidak bisa menyala. Kerusakan yang terjadi adalah pada stang piston dan blok mesin menjadi retak.
Cara Menghindari Water Hammer

Kerusakan akibat water hammer terdengar sangat fatal apabil amenimpa kendaraan. Terdapat tips khusus apabila terpaksa melewati banjir atau genangan tinggi. Berikut cara mencegah kerusakan water hammer:
- Menghindari area banjir: Hindari area banjir dengan ketinggian air di atas 50cm, sebab air dapat dengan mudah masuk ke dalam ruang bakar. Sebaiknya, cari jalur alternatif yang lebih aman.
- Jangan mengarungi arus deras: Ketika berjalan di area pegunungan atau jalan menanjak/menurun, lebih baik menepi ke tempat aman. Sebab, air yang deras berpotensi masuk ke dalam knalpot dan masuk ke dalam ruang bakar.
- Kendalikan kecepatan: Apabila sangat terpaksa harus melalui area banjir, pengemudi harus mengendalikan kecepatan kendaraan. Gunakan kecepatan dan rpm yang stabil, sehingga air tidak masuk melalui knalpot.
- Periksa kendaraan usai melewati banjir: Apabila berhasil melewati banjir dan mobil tidak mogok, bukan berarti kondisi mobil baik-baik saja. Kendaraan tetap harus diperiksa kondisinya ke bengkel resmi atau mekanik profesional untuk mengantisipasi kerusakan yang tidak terlihat.