Pria Ini Bangga Jadi Bapak Rumah Tangga Urus 6 Anak, Istri yang Bekerja
Di tengah tren media sosial yang menampilkan kehidupan 'tradwife', sebutan untuk perempuan yang memilih menjadi ibu rumah tangga dan fokus mengurus suami serta anak-anak, muncul sosok pria yang justru mengambil peran sebaliknya. Ia menyebut dirinya sebagai 'tradhusband', seorang bapak rumah tangga yang dengan bangga menyerahkan urusan keuangan keluarga kepada sang istri.
Adalah Kerry Johnson, pria 39 tahun yang kini mengurus penuh keenam anaknya yang berusia 15, 13, 12, 10, 8, dan 6 tahun. Sebelumnya, tugas itu diemban oleh sang istri, Sharon Johnson, yang sempat menjadi ibu rumah tangga. Namun semua berubah sejak Kerry kehilangan pekerjaannya, dan Sharon pun memutuskan untuk menjadi pencari nafkah utama.
"Saya senang disebut 'tradwife' atau 'tradhusband'. Itu adalah sebutan yang saya pakai dengan penuh kebanggaan. Di lingkungan kami, hal ini cukup langka dan justru membawa dampak positif bagi keluarga kami," ungkap Kerry, dikutip dari Mirror.
Kerry mengaku tidak merasa terbebani dengan peran yang ia ambil. Meski bertentangan dengan norma umum yang mengharuskan pria menjadi tulang punggung keluarga, ia justru menemukan kebahagiaan dalam keseharian sebagai bapak rumah tangga.

Kerry Johnson, bapak rumah tangga dan istrinya, Sharon Foto: dok. Kerry Johnson
"Saya tidak melihat ini sebagai sesuatu yang negatif. Dulu, hari-hari saya sangat penuh tekanan dan saya merasa tidak puas dengan waktu yang terlalu sedikit untuk keluarga. Saya merasa terputus dari istri dan anak-anak saya, dan itu menimbulkan banyak ketegangan," katanya.
"Saya juga merasa tidak bisa dengan rela meninggalkan pekerjaan yang menjadi sumber penghasilan utama. Jadi, saat itu saya merasa sangat tidak bahagia," lanjutnya.
Baik Sharon maupun Kerry dibesarkan dalam komunitas Mormon, di mana peran tradisional sangat dijunjung tinggi: suami bekerja, istri tinggal di rumah. Namun krisis pekerjaan yang dialami Kerry membuat pasangan ini mempertanyakan ulang pola tersebut.
"Itu membuat kami bertanya, apakah kami akan terus mengikuti peran tradisional atau Sharon sebaiknya mencoba menjadi pencari nafkah?" ujar Kerry.
Keputusan itu terbukti tepat. Sharon yang kini berusia 39 tahun, merasa menemukan makna dan kekuatan baru dalam peran barunya sebagai wanita bekerja.
"Sharon sekarang memiliki rasa kemandirian dan koneksi dengan dunia luar yang sering kali hilang dari perempuan, terutama dalam lingkungan agama yang kami anut dulu," aku Kerry.