Pentingnya Servis CVT untuk Mencegah Putus V-Belt di Jalan

Perawatan, motor matik, V-belt, Pentingnya Servis CVT untuk Mencegah Putus V-Belt di Jalan

— Perawatan pada bagian Continuously Variable Transmission (CVT) motor matik kerap diabaikan oleh pemilik kendaraan. Komponen di dalam CVT seperti V-belt memiliki peran penting dalam menyalurkan tenaga dari mesin ke roda.

Jika tidak dirawat dengan baik, risiko putus V-belt saat berkendara bisa saja terjadi dan sangat berbahaya, apalagi jika terjadi di tengah perjalanan.

Menurut Purnomo, pemilik bengkel Tamaro Motor di Jakarta Barat, servis CVT sebaiknya dilakukan secara rutin, terutama untuk motor-motor yang digunakan harian.

"Kalau CVT jarang diservis, biasanya kotoran menumpuk di rumah CVT dan bikin V-belt aus lebih cepat. Kalau sudah aus parah, risiko putus di jalan makin besar," kata Purnomo kepada Kompas.com, Sabtu (14/6/2025).

Purnomo menjelaskan, tanda-tanda V-belt mulai aus bisa dikenali dari suara berdecit atau getaran berlebih saat motor mulai berjalan. Selain itu, tarikan motor juga terasa berat, bahkan bisa membuat motor kehilangan tenaga saat menanjak.

Perawatan, motor matik, V-belt, Pentingnya Servis CVT untuk Mencegah Putus V-Belt di Jalan

Ilustrasi perbaikan v-belt motor.

Idealnya, servis CVT dilakukan setiap 8.000–10.000 km, tergantung kondisi penggunaan harian. Proses servis meliputi pembersihan ruang CVT, pengecekan kondisi roller, kampas ganda, serta pemeriksaan fisik V-belt. Jika V-belt sudah retak atau tipis, sebaiknya segera diganti.

"Kalau untuk harian dan sering bawa beban berat atau boncengan, servisnya jangan tunggu sampai rusak. Lebih baik mencegah daripada putus di jalan," ujar Purnomo.

Selain memperpanjang usia pakai V-belt, servis rutin juga menjaga performa motor tetap optimal, khususnya dalam hal akselerasi dan efisiensi bahan bakar.