Film Animasi Jepang 'The Last Blossom' Angkat Kisah Masa Hidup Yakuza yang Mendekam di Penjara

Film Animasi Jepang 'The Last Blossom' Angkat Kisah Masa Hidup Yakuza yang Mendekam di Penjara

Sineas Baku Kinoshita menceritakan perjalan hidup karakter Yakuza dalam film animasi barunya The Last Blossom. Film anime debutnya ini diputar dalam kompetisi di Festival Animasi Annecy 2025.

Dalam The Last Blossom, sang sutradara mengisahkan karakter Minoru Akutsu, seorang mantan yakuza yang meninggal di sel penjara isolasi setelah menjalani hukuman seumur hidup. Satu-satunya teman yang menemaninya adalah bunga balsam dalam pot.

Pembuat film ini memberikan sentuhan unik pada kisah yang agak gelap, dengan mengajak bunga itu berbincang dengan Akutsu, dan menceritakan kisah hidupnya sebelum dipenjara.

Bunga itu dibuat dalam bentuk animasi dengan ekspresivitas dan keaktifan, berbicara kepada Akutsu dan mempertanyakan mengapa dia tidak mengambil jalan tertentu, seolah-olah hati nuraninya sendiri yang berbicara balik kepadanya.

Kinoshita menjelaskan mengapa ia tertarik menjajakan cerita seorang narapidana yang mendekam di penjara. Menurutnya, kisah dalam film ini memiliki semacam pelepasan dari sesuatu yang menahan secara psikologis. Kinoshita mengatakan persamaannya ada di Odd Taxi dan The Last Blossom.

"Dan saya juga bisa berbagi hal itu dengan penulis skenario (Kazuya Konomoto). Jadi, meskipun film ini tentang seorang yakuza, inti ceritanya adalah menunjukkan kehidupan seseorang yang telah keluar jalur dalam masyarakat. Jadi ya, pekerjaannya adalah menjadi seorang yakuza, tetapi saya ingin fokus pada kehidupannya dan, Anda tahu, tempat tinggalnya, bagaimana dia berbicara dengan keluarganya, apa saja minatnya," kata dia. (Tka)