Polisi Sebut Pengunjuk Rasa Tewas Ditembak dalam Aksi 'No Kings' di Utah, AS

Polisi Sebut Pengunjuk Rasa Tewas Ditembak dalam Aksi 'No Kings' di Utah, AS

pria yang diyakini sebagai anggota tim penjaga perdamaian dalam aksi protes No Kings di Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat, disebut menembak seseorang yang mengacungkan senapan ke arah demonstran. Pihak berwenang menyebut tembakan itu mengenai si pembawa senjata dan seorang penonton. Si penonton kemudian meninggal di rumah sakit. Demikian disampaikan pihak berwenang pada Minggu (15/6).

Seperti dilansir The Korea Times, polisi menangkap tersangka pembawa senapan, Arturo Gamboa, 24, pada Sabtu (14/6) malam dengan tuduhan pembunuhan. Kepala Kepolisian Salt Lake City Brian Redd, dalam konferensi pers pada Minggu, menyatakan korban tewas ialah Arthur Folasa Ah Loo, 39, seorang perancang busana asal Samoa.

Redd menyebut Penembak dan seorang pria lain yang juga mengenakan rompi neon diduga melihat Gamboa memisahkan diri dari massa di pusat Kota Salt Lake City, lalu bersembunyi di balik dinding dan mengeluarkan senapan sekitar pukul 20.00. Saat dua pria dengan rompi tersebut menghadapi Gamboa dengan pistol teracung, para saksi mengatakan Gamboa mengangkat senjatanya ke posisi siap tembak dan berlari ke arah kerumunan.

Saat itulah, menurut Redd, salah satu dari pria berompi menembakkan tiga peluru, mengenai Gamboa dan Ah Loo. Gamboa, yang menurut polisi tidak memiliki catatan kriminal, mengalami luka dan sudah dirawat sebelum ditahan di penjara. Redd mengatakan tindakan para penjaga perdamaian juga sedang dalam penyelidikan.

Polisi mengatakan mereka menyita senapan gaya AR-15, masker gas, dan sebuah ransel di lokasi kejadian.

Detektif belum mengetahui alasan Gamboa mengeluarkan senapan atau mengapa ia melarikan diri dari para penjaga perdamaian. Namun, mereka menuduhnya menciptakan situasi berbahaya yang menyebabkan kematian Ah Loo. Redd mengatakan pria yang diyakini sebagai bagian dari tim penjaga perdamaian mengenakan rompi hijau neon, melepaskan tiga tembakan dari pistol ke arah Gamboa. Tembakan itu menyebabkan luka ringan pada Gamboa, tapi secara fatal mengenai Ah Loo. Redd tidak mengungkapkan nama pria bersenjata tersebut.

Sementara itu, Sarah Parker, koordinator nasional gerakan 50501 Movement, yang menjadi mitra dalam aksi No Kings, mengatakan tim penjaga perdamaian sukarela umum ditemukan dalam aksi protes. Namun, menurutnya, para penyelenggara meminta semua peserta, termasuk penjaga perdamaian, untuk tidak membawa senjata. Meski demikian, Parker menambahkan bahwa tindakan mereka mungkin mencegah terjadinya insiden korban massal yang lebih besar.

"Tim pengamanan kami melakukan yang terbaik dalam situasi yang sangat menyedihkan dan menakutkan," kata Parker.

Ah Loo, yang dikenal dengan nama Afa, ialah seorang suami dan ayah dari dua anak. Ia dikenal sebagai perancang busana yang menjunjung tinggi warisan budaya Samoa. Demikian tertulis dalam laman GoFundMe yang dibuat untuk mendukung keluarganya. Ah Loo mendirikan Creative Pacific, sebuah acara yang merayakan keberagaman Kepulauan Pasifik dengan lokakarya, seniman, dan pertunjukan busana. Ia juga tampil dalam musim ke-17 acara realitas desain busana Project Runway.

Tembakan tersebut menyebabkan ratusan demonstran berhamburan, beberapa bersembunyi di balik penghalang dan melarikan diri ke garasi parkir serta bisnis di sekitar lokasi. "Itu suara tembakan. Ayo, ayo, keluar," teriak seseorang dalam video yang diunggah ke media sosial yang tampaknya merekam peristiwa tersebut.

Aksi protes No Kings digelar di berbagai penjuru AS pada Sabtu. Para penyelenggara mengatakan jutaan orang turun ke jalan untuk menentang apa yang mereka sebut sebagai kecenderungan otoriter Presiden Donald Trump.

Konfrontasi terjadi secara terpisah di beberapa tempat. Di Riverside, California, pihak berwenang mengatakan seorang pengemudi SUV menabrak seorang perempuan yang ikut demonstrasi lalu melarikan diri. Perempuan itu mengalami luka serius, tapi dalam kondisi stabil. Polisi masih mencari pengemudi tersebut.

Di luar gedung legislatif Negara Bagian Arizona, video di media sosial memperlihatkan para demonstran mencemooh dan kemudian bersitegang dengan seorang pria bermasker. Pria itu akhirnya mengeluarkan pistol sehingga massa berhamburan. Video lain menunjukkan petugas dari Departemen Keamanan Publik Arizona menangkap pria tersebut.(dwi)