Duka Sepak Bola Brasil, Pemain 16 Tahun Tewas Ditembak di Sekolah

brasil, penembakan, Liga Brasil, pemain muda, aksi penembakan, pesepakbola, sepak bola Brasil, Duka Sepak Bola Brasil, Pemain 16 Tahun Tewas Ditembak di Sekolah

 Kabar duka menghampiri sepak bola Brasil.

Alex Mariano Nascimento Moura, seorang pesepakbola berusia 16 tahun, ditembak mati di sekolah negeri Centro Estadual de Tempo Integral (CETI) Residencial Esplanada, di wilayah subdivisi Sete Estrelas, di Zona Selatan Teresina, pada Kamis (14/8/2025) lalu.

Alex merupakan pemain muda milik klub Serie D River Atlético Clube U-16. Menurut keterangan polisi, pelaku penembakan masih berusia 17 tahun dan telah ditangkap.

Mengutip dari media lokal BAND, Sabtu (16/8/2025) polisi mengatakan motif pembunuhan adalah unggahan yang dibuat korban, yang hanya dapat dilihat oleh "teman dekat" yang menampilkan senjata api.

Setelah unggahan tersebar, pelaku diduga menunjukkan unggahan tersebut kepada anggota organisasi kriminal. Selanjutnya, Alex Mariano diduga diperintahkan untuk dieksekusi.

Menurut kesaksian, komplotan bersenjata mendekati korban di sekolah, mengambil ponselnya, dan mengonfirmasi, melalui gambar, bahwa Alex Mariano adalah anggota kelompok kriminal saingan mereka.

Pelaku sempat menyimpan ponselnya dan mengancam akan kembali untuk melakukan pembunuhan.

Tak lama kemudian, pelaku datang kembali, sementara komplotannya diduga menghubungi Alex dengan dalih mengembalikan ponselnya.

Alex langsung dieksekusi di belakang sekolah dengan empat kali tembakan, dua kali di kepala, sekali di leher, dan sekali di dada.

Dugaan Keterkaitan Geng Kriminal

Mengutip dari Portal Clube News, Sabtu (16/8/2025) Kepala Baretta, koordinator Departemen Pembunuhan dan Perlindungan Pribadi (DHPP), melaporkan bahwa korban pergi ke lokasi untuk menggunakan narkoba ketika tersangka tiba dan melepaskan tembakan.

"Dia (korban) adalah siswa biasa dan menggunakan narkoba. Sekolah diawasi sepenuhnya oleh kamera, tetapi ada bagian yang luput dari perhatian kamera, dan mereka memanfaatkannya untuk menggunakan narkoba di sana," ujarnya.

Baretta melaporkan bahwa beberapa hari yang lalu, korban mengunggah foto dirinya sedang memegang senjata api rakitan.

Alasan itu yang diduga menjadi penyebab korban dihabisi pesaing gengnya.

"Dia mengunggah foto yang memamerkan senjata rakitannya. Orang lain yang terkait dengan kelompok kriminal juga mengunggah foto dengan senjata yang sama," ujarnya.

Polisi Kantongi Identitas Pelaku

Pihak kepolisian telah mengidentifikasi berdasarkan kesaksian dan barang bukti serta segera menangkap para pelaku.

Selain pelaku penembakan, seorang pria, seorang wanita, dan seorang anak di bawah umur lainnya, yang diduga memancing korban untuk melakukan penyergapan di Unit Sekolah Asrama Esplanada, ditangkap pada Jumat, (15/8/2025) dinihari waktu setempat.

Para tersangka diidentifikasi setelah remaja yang memancing Alex Mariano ditangkap.

Tim dari Departemen Pemberantasan Kejahatan Terorganisir (Draco) juga menemukan ibu dari anak di bawah umur lain yang terlibat saat pergi ke kantor polisi bersama putranya.

Remaja tersebut mengungkapkan bahwa ia terlibat dalam eksekusi yang mengakibatkan kematian Alex Mariano. Anggota kelompok lainnya kemudian ditangkap.

Ucapan Belasungkawa River Atlético Clube

Rasa dukacita juga dibagikan oleh klub River Atlético Clube atas kepergian Alex Mariano.

Mengutip dari Instagram mereka, klub Serie D itu menyampaikan duka cita atas kematian Alex Mariano.

Unggahan tersebut mengungkapkan kesedihan atas kematiannya dan menyatakan bahwa atlet tersebut penuh dengan mimpi, dedikasi, kegembiraan, dan semangat tim.

"Mariano adalah seorang pemuda yang penuh dengan mimpi, dedikasi, kegembiraan, dan semangat tim. Kepergiannya yang terlalu dini dan penuh kekerasan meninggalkan luka yang tak terobati bagi semua orang yang mengenal dan mengaguminya," demikian kutipan dari Instagram @riveracoficial, Sabtu (16/8/2025).

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!