Perjalanan Karier Diogo Jota: Menangis Kala Diminta Les Renang, Cinta Sepak Bola

Diogo Jota memulai kariernya di dunia sepak bola dengan menolak les renang. Demi bermain sepak bola, ia bahkan rela mengeluarkan uang.
Saat ini, dunia sepak bola berduka atas kabar meninggalnya Diogo Jota. Penyerang Liverpool itu, bersama adiknya, Andre Silva, dilaporkan meninggal dunia pada Kamis (3/7/2025) akibat kecelakaan tragis di kilometer 65 jalan tol A-52, Zamora, Spanyol.
Kecelakaan tersebut terjadi karena ban mobil mereka pecah saat Jota dan adiknya berusaha menyalip.
Mobil yang mereka tumpangi hilang kendali dan menabrak pembatas jalan hingga terbakar.
Kehilangan kakak-beradik ini meninggalkan kenangan mendalam di hati para penggemar sepak bola.
Pencinta sepak bola mengenang lagi perjuangan Jota untuk menjadi pesepak bola kelas atas.
Jota memulai kariernya dengan menolak les renang dan membayar untuk sekadar bermain sepak bola di usia muda.
Dikutip dari The Athletic, Jota pernah berbagi kisah mengenai perjalanan hidupnya sebelum bergabung dengan Liverpool.
Ketika berusia enam tahun, Jota sempat dipaksa oleh ayahnya, Joaquim Silva, untuk mengikuti les renang.
Jota sangat mencintai sepak bola dan menangis ketika ayahnya mendaftarkannya untuk renang. Ia meminta izin untuk beralih ke sepak bola.
"Saya ingat ketika saya mungkin (berusia) enam tahun, ayah saya mendaftarkan saya untuk renang," ucap Jota.
"Saya bertanya kepadanya, sambil menangis, apakah saya bisa beralih bermain sepak bola."
Keinginannya untuk berkarier di sepak bola tidak berjalan mulus. Di usia remaja, saat kebanyakan pemain muda di akademi klub besar sudah mendapatkan kontrak profesional, Jota masih harus membayar untuk bisa bermain.
"Saya masih membayar untuk bermain sepak bola saat berusia 16 tahun," ungkap Jota.
"Sekarang ini, anak-anak yang berusia 14 atau 15 tahun sudah memiliki kontrak profesional, yang merupakan hal yang baik, tetapi tidak demikian dengan saya."
Selama delapan tahun, dari 2005 hingga 2013, Jota bermain di akademi tim kasta bawah Portugal, Gondomar.
Meskipun memiliki bakat, tidak banyak klub besar Portugal yang tertarik merekrutnya.
Namun, ada satu klub yang memperhatikan bakatnya, yakni Pacos de Ferreira, yang juga merupakan tim gurem di Portugal.
Hanya dalam tiga tahun setelah bergabung, Jota menarik perhatian Atletico Madrid.
Perjalanannya di Spanyol tidak berjalan lancar, karena ia tidak mencatatkan satu pun penampilan untuk Los Rojiblancos.
Jota kemudian dipinjamkan ke FC Porto dan Wolverhampton Wanderers, yang lantas mempermanenkannya pada Januari 2018.
Dua tahun setelah bergabung dengan Wolves, Jota menarik perhatian Liverpool yang merekrutnya dengan harga 45 juta poundsterling (sekitar Rp 996 miliar).
Selama lima tahun bersama The Reds, ia berhasil mencetak 65 gol dan 26 assist dari 182 penampilan di semua kompetisi.