Kemenpora Gandeng I.League untuk Edukasi Suporter Sepak Bola

Ferry Paulus, Super League, Persija Jakarta, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, persija jakarta, persib bandung, persebaya surabaya, I League, Super League 2025/2026, I League 2025/2026, Kemenpora Gandeng I.League untuk Edukasi Suporter Sepak Bola

Kemenpora secara resmi melakukan perjanjian kerja sama dengan operator sepak bola nasional, I.League, terkait edukasi dan pembinaan suporter.

Dalam sepak bola, suporter menjadi salah satu elemen penting yang ikut membesarkan olahraga tersebut.

Pemerintah melalui Kemenpora pun melihat suporter sebagai variabel yang perlu digandeng untuk meningkatkan industri olahraga di Indonesia.

Maka dari itu, tercetuslah kerja sama dengan I.League yang menaungi kompetisi sepak bola nasional.

Proses penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan oleh Deputi Pengembangan Industri Olahraga Raden Isnanta dengan Direktur Utama I.League Ferry Paulus yang disaksikan oleh Menpora Dito Ariotedjo di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (29/7/2025).

Kerja sama yang terjalin ini menyangkut perihal komunikasi, informasi, dan edukasi pembinaan suporter di kompetisi sepak bola nasional.

Dalam sambutannya, Menpora Dito menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan implementasi dari amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022, khususnya Pasal 55 yang mengatur tentang pembinaan suporter.

"Dasarnya jelas dan ini bukan intervensi pemerintah. Justru, ini merupakan upaya strategis pemerintah untuk membantu meningkatkan industri olahraga di Indonesia," kata Dito.

"Suporter olahraga adalah variabel terpenting dalam keberlangsungan industri olahraga," jelasnya.

Sebagai awalan, program ini akan dimulai dengan merambah 10 klub terlebih dulu.

klub itu tak hanya yang berkompetisi di Super League, namun juga divisi Championship.

Mulai dari Persija Jakarta, Persib Bandung, PSM Makassar, Persebaya Surabaya, Bali United, Arema FC, Semen Padang, Borneo FC Samarinda, Malut United, dan PSS Sleman.

"Intinya bagaimana menaikkan taraf industri olahraga Indonesia lebih baik yang ujungnya kesejahteraan dan pembinaan," ujar Dito.

"Klub-klub besar sudah punya organisasi suporter nanti akan ada pelatihan dengan para pakar dan simulasi-simulasi," lanjut dia.

Harapannya ke depan program ini bisa memberikan efek positif terhadap UMKM yang berkecimpung di industri sepak bola.

Selain itu, harapannya suporter tandang bisa hadir ke kandang tim lawan. 

"Otomatis ke depan semoga bisa kondusif dan suporter home away ada penonton. Kalau ini bisa akan berefek besar seperti tiket, dan efek lainnya merchandise dan UMKM," ucap Dito.

"Jika ini sukses kesejahteraan semakin terjamin untuk ekosistem sepak bola, dan setelah itu akan ada edukasi ke cabor-cabor lainnya untuk pembinaan suporter," tegas dia.

Sementara itu, Ferry Paulus memberikan apresiasinya kepada Kemenpora yang telah percaya kepada I.League untuk menjalankan program ini.

"Memang kita amati suporter menjadi bagian penting, tak hanya sepak bola tapi belahan olahraga, yang menjadi bagian, secara khusus sepak bola saat ini," kata Ferry.

"Tentunya, kerja sama ini bisa memberi pemahaman dan memberikan satu edukasi bagi seluruh suporter Indonesia dan menjadi jembatan baik untuk bisa menjadikan sepak bola Indonesia sebagai bagian di rumah sendiri."

"Peristiwa Kanjuruhan menjadi pelajaran penting bagi kami pegiat sepakbola. Kemarin kami sudah dapat teguran dari FIFA, apa yang menjadi bagian reformasi untuk suporter-suporter Indonesia. Mudah-mudahan ini menjadi langkah strategis untuk kami dan berdampak positif bagi sepak bola Indonesia," ungkap dia.