Plus-minus Sepak Bola Indonesia di Mata Peter de Roo, Pelatih Baru Persis Asal Belanda

Persis Solo menunjuk Peter de Roo (55) asal Belanda sebagai pelatih kepala baru mengarungi Liga 1 musim 2025/2026.
Peter berpengalaman di sepakbola Asia dan Australia. Perjalanan kariernya di Asia dimulai ketika menjalankan peran Direktur Teknik Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM) pada 2017 – 2021.
Pria berusia 55 tahun ini kemudian mengarsiteki Balestier Khalsa pada 2022 hingga 2025, sekaligus mengantar timnya ke posisi keempat Singapore Premier League 2024/2025.
Dalam perkenalan resmi, Peter sempat menyinggung plus minus sepakbola Indonesia di matanya. Menurutnya, perbedaan utama sepakbola Indonesia terletak pada infrastruktur sistem sepak bola dan perencanaan jangka panjang.
Peter mencontohkan di Belanda dan Australia, sering kali ada struktur yang lebih jelas dari pengembangan pemain muda hingga tingkat profesional, dengan fokus yang kuat pada pendidikan pelatih, analisis data, dan disiplin taktis sejak usia muda.
“Di Indonesia, semangatnya luar biasa, tetapi sistemnya masih berkembang. Ada potensi besar, tetapi mungkin perlu konsistensi dalam pengembangan pemain muda dan pendidikan pelatih,” katanya, Sabtu (28/6).
Pelatih berpaspor Belanda itu memuji suporter di Indonesia memiliki kelebihan dan lebih menuntut tim untuk mencapai hasil positif.
“Di Indonesia, budaya suporter di sini sangat intens, dan sangat emosional. Hal itu menciptakan tantangan sekaligus peluang," tuturnya
Pelatih baru Persis itu mengaku tidak sabar untuk membangun tim dan menahkodai Laskar Sambernyawa menuju tim yang bermain sepakbola atraktif dan tak kenal menyerah.
“Senang sekali telah bergabung dengan Persis. Saya telah melihat para penggemar dan membaca banyak hal tentang klub ini,” tutupnya. (Ismail/Jawa Tengah)