Pabrik Belum Jadi, IBC Klaim Sudah Punya Calon Pelanggan Baterai EV
Meski pabriknya belum selesai dibangun, Indonesia Battery Corporation (IBC) mengungkap telah memiliki calon pelanggan yang tertarik membeli hasil produksi mereka. Konsumen tersebut diklaim kebanyakan datang dari dalam negeri.
Hal ini menunjukkan bahwa minat pabrikan dalam memproduksi kendaraan listrik di Indonesia memang cukup tinggi.
“Sudah ada beberapa calon pelanggan dan kebanyakan berasal dari Indonesia," ungkap Toto Nugroho, Direktur Utama Indonesia Battery Corporation dilansir Antara (30/06).
Sayangnya dirinya tidak bisa mengungkap siapa saja pelanggannya karena masih pada tahap perjanjian dengan CATL (Contemporary Amperex Technology Co. Limited).

“Kalau melihat kondisi sekarang maka yang diekspor sekitar 30 persen. Tapi nanti pasti berubah-ubah dari tahun ke tahun,” kata Toto.
Kehadiran fasilitas produksi ini dipercaya bisa mempercepat perkembangan kendaraan listrik di Indonesia. Terlebih sudah ada beberapa pabrikan EV yang membangun fasilitas produksinya di Tanah Air.
Sebelumnya diberitakan bahwa Presicen Prabowo Prabowo Subianto meletakkan batu pertama dalam pembangunan proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium Antam – IBC - CBL di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH), di Karawang, Jawa Barat, Minggu.
Pembangunan ini merupakan pengembangan industri dari hulu ke hilir yang terdiri atas enam proyek terintegrasi hasil kerja sama PT Aneka Tambang Tbk (Antam), Indonesia Battery Corporation (IBC), konsorsium CATL, Brunp dan Lygend (CBL).

Lima proyek dikembangkan di Kawasan FHT Halmahera Timur dan satu proyek dikembangkan di Karawang.
Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengungkap bahwa pabrik baterai EV di Karawang bisa memproduksi baterai berkapasitas 15 GWh. Jumlah tersebut setara dengan 250 ribu sampai 300 ribu mobil listrik.
Kehadiran fasilitas ini diharapkan bisa menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara produsen kendaraan listrik terbesar di dunia.