Limbah Baterai Mobil Listrik Perlu Jadi Perhatian Produsen EV

 Di tengah era elektrifikasi, limbah baterai mobil listrik dinilai perlu jadi satu perhatian semua pihak termasuk produsen EV (Electric Vehicle).

Baterai mobil listrik yang tak lagi dipakai dapat diolah kembali dan digunakan untuk berbagai kebutuhan lain.

“Secara umum kita juga sudah minta teman-teman yang membuat (mobil listrik) itu bikin battery recycling,” kata Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI di Jakarta belum lama ini.

Dia menjelaskan, pertama baterai bisa digunakan sebagai energy storage system atau penyimpanan daya layaknya sebuah power bank berukuran besar.

Chery Lakukan Uji Keamanan Baterai

Energy storage system atau ESS kemudian bisa menyimpan daya listrik dengan skala besar dari sumber daya energi terbarukan. Misalnya matahari dan air.

Potensi besar di sektor pengolahan limbah baterai menurut Rachmat jadi satu keunggulan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.

“Kalau oil (atau mobil bermesin bensin) tidak bisa CO2-nya kita tangkap lalu kembali dijadikan BBM (bahan bakar minyak),” kata dia.

Tantangan Pengolahan Limbah Baterai di RI

Infrastruktur pengolahan limbah baterai di Indonesia saat ini disebut belum ada. Hal itu perlu menjadi perhatian berbagai pihak mengingat populasi mobil listrik di dalam negeri perlahan bertumbuh.

“Kita sadar, dalam tiga sampai empat tahun mungkin akan banyak baterai bekas dari EV. Kita ingin daur ulang baterai,” kata Ary Sudjianto, Deputi Bidang Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon KLH/BPLH di JAMA Oil Lube Seminar beberapa waktu lalu.

Apalagi pemerintah memiliki target tinggi jumlah kendaraan listrik per 2030. Pemerintah dinilai perlu segera memikirkan pengolahan limbah baterai mobil listrik.

Kelebihan Pabrik Baterai EV CATL yang Mau Dibangun di Indonesia

“Kita akan diskusikan kebijakannya, bicara bagaimana kita menangani baterai EV. Ini lebih besar dari waste baterai konvensional,” tegas dia.

Menurut Ary, pengolahan limbah penampung daya ini baru tersedia untuk baterai konvensional saja. Fasilitasnya melibatkan sejumlah industri.

Tetapi infrastruktur khusus buat mendaur ulang baterai mobil listrik yang memiliki ukuran dan kapasitas besar, belum tersedia.