Baterai Tekor pada Mobil Hybrid: Apa yang Harus Dilakukan?

Mobil mogok akibat baterai tekor umumnya dipicu karena tidak kuat starter, sehingga mesin tidak bisa hidup.
Namun, pada mobil hybrid, kasusnya berbeda.
Mobil hybrid tidak membutuhkan penghidupan mesin terlebih dahulu sebelum dioperasikan.
Begitu kontak sudah pada posisi ready, artinya kendaraan sudah siap dilaju.
Ketika baterai HV (besar) masih dalam level yang cukup, maka mesin bakar tidak akan hidup.
Kendaraan akan digerakkan oleh motor listrik secara penuh.
Paryudi, Technical Leader Nasmoco Bantul Yogyakarta, mengatakan bahwa mesin bakar pada mobil hybrid dihidupkan dengan mengandalkan suplai listrik dari baterai besar. “Baterai kecil 12 volt pada mobil hybrid tidak bertugas menyuplai listrik untuk starting. Aktuator starter mendapatkan suplai listrik dari baterai besar, namun bila baterai 12 volt tekor, memang bisa membuat mobil tidak bisa dioperasikan,” ucap Paryudi kepada Kompas.com, Jumat (4/7/2025).
Baterai 12 volt atau auxiliary battery bertugas menyuplai daya listrik ke sistem elektrikal, termasuk menjadi andalan electronic control unit (ECU) untuk bekerja.
Baterai pada Toyota Innova Zenix Hybrid.
Sehingga, sistem pada mobil hybrid tidak akan merespons.
“Dalam kondisi darurat, baterai 12 volt ini bisa di-jumper agar tegangannya kembali normal, sehingga sistem mampu bekerja dengan normal. Setelah status sistem ready, baterai kecil ini akan terisi otomatis oleh baterai besar,” ucap Paryudi.
Saat status mobil hybrid sudah ready, artinya mobil sudah bisa dioperasikan sebagaimana mestinya, meski mesin bakar dalam kondisi mati.
“Nanti, ketika level baterai besar di bawah 40 persen, sistem akan membuat mesin bakar hidup secara otomatis. Selain sebagai sumber tenaga gerak, mesin bakar juga berfungsi sebagai generator penghasil daya listrik,” ucap Paryudi.