Tren Pasang Sarung Sokbreker, Sekadar Gaya atau Ada Manfaatnya?

Beberapa tahun terakhir, tren sepeda motor memakai sarung atau cover sokbreker kian marak dijumpai di jalanan, terutama di kalangan pengguna motor harian dan komunitas modifikasi.
Banyak yang mengira penggunaan cover hanya sekadar gaya. Padahal, menurut Rivki Gunawan, CEO GG Suspension, spesialis sokbreker motor yang berpusat di Bekasi, penggunaan cover ini justru punya manfaat penting dalam menjaga usia pakai komponen suspensi.
“Cover sok itu bukan cuma soal tampilan, tapi memang berfungsi melindungi bagian as sokbreker dari kotoran dan cipratan air, terutama saat musim hujan,” ujar Rivki kepada Kompas.com (7/7/2025).
Ilustrasi sarung atau cover sokbreker motor matik
Ia menambahkan bahwa sokbreker motor sangat rentan rusak akibat debu, pasir, dan air kotor yang masuk melalui sela-sela seal.
Menurut Rivki, salah satu penyebab utama kebocoran sokbreker adalah as yang tergores akibat kerak atau pasir halus yang menempel.
Apabila motor sering digunakan dalam kondisi hujan atau menerjang genangan tanpa dibersihkan, sisa air dan lumpur bisa mengering dan membentuk goresan tajam saat sokbreker bekerja naik-turun.
Ilustrasi sarung atau cover sokbreker motor matik
Goresan inilah yang kemudian merusak permukaan as dan membuat seal sokbreker tidak lagi rapat.
“Kadang orang habis hujan males cuci, motor dibiarkan semalaman dalam kondisi kotor. Besoknya dipakai lagi, itu pasir menempel bisa bikin baret, lama-lama bocor,” ucap Rivki.
Itulah sebabnya, cover sokbreker baik yang berbahan kain atau neoprene, menjadi solusi sederhana namun efektif. Komponen ini melindungi bagian terpenting sokbreker, yaitu batang as, dari risiko cipratan langsung.
“Contohnya BeAT atau Scoopy, itu di bagian belakang ada semacam cover bawaan pabrik. Itu bisa membantu sokbreker lebih awet karena bagian as-nya enggak langsung kena cipratan lumpur,” kata Rivki.
Meski begitu, Rivki mengingatkan bahwa penggunaan cover bukan berarti perawatan bisa diabaikan. Cover hanya memperlambat proses kerusakan, bukan menghilangkannya.
Sokbreker tetap perlu dibersihkan secara rutin, terutama setelah digunakan saat hujan atau melewati jalan berlumpur.
“Kalau mau awet, minimal siram saja dengan air bersih setelah hujan. Gak perlu sabun, yang penting kotoran dan pasirnya nggak nempel lama-lama,” ujarnya.