Mengapa Udara Terasa Dingin di Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG soal Fenomena Bediding

Fenomena suhu dingin yang belakangan dirasakan sejumlah masyarakat di berbagai wilayah Indonesia menjadi perbincangan hangat di media sosial. Fenomena ini pun mendapat penjelasan langsung dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Supari, menjelaskan bahwa kondisi suhu dingin di malam hari saat musim kemarau dikenal dengan istilah "bediding".
Istilah ini digunakan masyarakat Jawa untuk menyebut hawa dingin yang biasa terjadi ketika malam.
"Bediding adalah fenomena suhu udara dingin di malam hari saat musim kemarau," ujar Supari saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/7/2021).
Ia menerangkan, suhu dingin ini terjadi karena bumi melepaskan energi panas yang diserapnya sepanjang siang hari.
Dalam kondisi cuaca cerah tanpa banyak awan, panas ini dengan mudah keluar ke atmosfer, sehingga permukaan bumi mengalami pendinginan lebih intens di malam hari.
"Kalau langit bersih dari awan, maka energi panas bisa lepas tanpa hambatan. Ini yang membuat suhu permukaan terasa lebih dingin," tambahnya.
Penjelasan tambahan datang dari Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramudawardani.
Ia menyebut fenomena bediding sebagai bagian dari pola musiman yang biasa terjadi pada puncak musim kemarau.
"Bediding adalah istilah lokal untuk menggambarkan suhu udara yang sangat dingin, biasanya dirasakan pada malam hingga pagi hari selama musim kemarau, khususnya pada Juli hingga Agustus," ujar Ida saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (9/7/2025).
Menurut Ida, fenomena ini dipicu oleh kombinasi beberapa faktor atmosferik seperti angin timuran dari Australia yang bersifat kering dan dingin, langit yang cerah tanpa awan, serta kelembapan udara yang rendah.
"Kondisi tersebut memungkinkan radiasi panas dari permukaan bumi cepat menghilang di malam hari, sehingga suhu turun drastis," jelasnya.
Apakah Semua Wilayah Indonesia Mengalami Bediding?
Supari menegaskan bahwa fenomena bediding tidak terjadi merata di seluruh wilayah Indonesia. Fenomena ini umum terjadi di wilayah dengan tipe hujan monsunal, yaitu wilayah yang mengalami puncak hujan pada Desember–Februari dan musim kering pada Agustus–Oktober.
Wilayah-wilayah tersebut antara lain:
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Pulau Jawa
- Bali
- Nusa Tenggara Barat (NTB)
- Nusa Tenggara Timur (NTT)
Namun demikian, ada beberapa daerah di Pulau Jawa yang memiliki pola hujan berbeda, sehingga bediding bisa terasa lebih lokal.
Menurut Ida, potensi bediding diperkirakan akan berlangsung dari Juli hingga awal September 2025, seiring dengan puncak musim kemarau.
Namun, hingga awal Juli ini, BMKG mencatat bahwa kondisi atmosfer di sejumlah wilayah Indonesia bagian selatan masih cukup basah.
"Monsun Australia masih lemah, sehingga aliran udara kering dari selatan belum cukup kuat mendominasi. Itu sebabnya, cuaca cerah yang menjadi pemicu utama bediding belum merata terjadi," ujar Ida.
Berapa Suhu Dingin Tercatat Saat Bediding?
Berdasarkan pengamatan BMKG, suhu minimum terendah tercatat pada 8 Juli 2025 di Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega, Nusa Tenggara Timur, dengan angka mencapai 12 derajat Celsius.
“Itu salah satu suhu terendah yang tercatat sejauh ini selama musim kemarau tahun ini,” ungkap Ida.
Meski begitu, suhu tersebut masih lebih tinggi dibandingkan catatan ekstrem tahun lalu yang mencapai 8,4 derajat Celsius di lokasi yang sama.
Fenomena serupa juga dirasakan di kawasan pegunungan lain seperti Lembang dan Dataran Tinggi Dieng, yang secara historis memang kerap mencatat suhu di bawah 15 derajat Celsius pada puncak musim kemarau.
Bahkan di wilayah perkotaan seperti Jakarta, suhu minimum bisa turun hingga 22–23 derajat Celsius. Meski tidak tergolong ekstrem, namun cukup sejuk bagi warga ibu kota.
“Fenomena ini merupakan bagian dari dinamika iklim musiman Indonesia. Bediding terjadi secara alamiah setiap tahun, terutama di wilayah dataran tinggi atau daerah yang jauh dari pantai,” terang Ida.
Sebagian artikel ini telah tayang di dengan judul "Mengenal Bediding, Fenomena Suhu Dingin yang Terjadi Belakangan Ini".