Telat Ganti Oli Kompresor AC, Siap-siap Keluar Uang Jutaan Rupiah

Perawatan AC mobil sering kali hanya diidentikkan dengan isi ulang freon atau membersihkan filter. Padahal, ada satu aspek krusial yang sering diabaikan pemilik kendaraan, yaitu penggantian oli kompresor AC.
Menurut Munawir, pemilik bengkel spesialis AC mobil Sirad AC di Cilodong, Depok, Jawa Barat, oli kompresor berperan penting dalam menjaga performa dan keawetan sistem pendingin mobil.
Apabila oli kompresor dalam komponen AC dibiarkan terlalu lama tanpa diganti, risiko kerusakan parah bakal mengintai.
Ilustrasi cek kinerja AC mobil bekas.
“Oli AC itu wajib diganti setahun sekali. Itu pun harus pakai oli standar. Misalnya mobil yang rakitannya dari Denso, ya harus pakai oli asli Denso,” ujar Munawir, kepada Kompas.com belum lama ini.
Ia menjelaskan, oli kompresor berfungsi sebagai pelumas utama dalam sistem AC. Sebagian besar oli berada di kompresor (sekitar 50 persen), sisanya mengalir ke kondensor, evaporator, dan pipa-pipa.
Jika pelumasan tidak optimal, kinerja AC bisa menurun drastis, bahkan berujung pada kerusakan fatal.
Munawir, pemilik bengkel Sirad AC Mobil di Cilodong, Depok, Jawa Barat.
“Banyak orang baru ke bengkel setelah AC-nya enggak dingin. Kadang pas dicek, sudah parah. Bisa habis sampai Rp 5-10 juta. Gara-gara telat ganti oli,” ucap Munawir.
Lebih lanjut, ia menyamakan peran oli AC dengan oli mesin. Jika oli mesin harus diganti setiap 5.000–10.000 km atau 4–6 bulan, maka oli AC sebaiknya diganti setiap tahun atau maksimal setiap 20.000 km.
“Sama saja kayak oli mesin. Kalau telat ganti, bisa turun mesin. Di AC juga bisa begitu. Kompresor bisa jebol, harus ganti baru,” kata dia.
Kompresor AC mobil
Munawir mengingatkan bahwa merawat AC mobil bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga untuk menghindari biaya perbaikan besar di kemudian hari.
Jadi, jangan tunggu AC mobil tidak dingin dulu. Jadwalkan penggantian oli kompresor secara rutin agar sistem pendingin tetap optimal dan awet.